Bukan Pilih Wilders, Pendukung VVD Kasih Suara ke PVV untuk Jegal Frans Timmermans

InfoMalangRaya.com– Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang akan segera mengakhiri masa jabatannya mengklaim bahwa Geert Wilders berutang suara kepada pendukung VVD, yang di menit-menit terakhir berpindah pilihan ke PVV guna menjegal Frans Timmermans supaya tidak menjadi perdana menteri.
Hal itu dikatakan Rutte ketika membahas soal hasil pemilu bulan lalu, di mana partainya VVD berada di urutan ketiga dengan perolehan 24 kursi parlemen, berada di belakang partainya Wilders PVV dan aliansi sayap kiri GroenLinks-PvdA yang dipimpin Timmermans,  hari Senin (11/12/2023) di Berlin.
Usai pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan kunjungan ke Bundestag (parlemen Jerman), Rutte menjawab pertanyaan dari mahasiswa saat audiensi di Hertie School of Governance, sebuah universitas swasta di Berlin.
Rutte mengatakan sekitar 1 dari 5 pendukung VVD memberikan suaranya ke PVV pada malam terakhir kampanye untuk mencegah Timmermans menjadi orang yang akan memimpin pemerintahan Belanda selanjutnya.
“Entah bagaimana mereka membuat perhitungan, berdasarkan jajak pendapat, bahwa mereka kemudian harus memilih partainya Wilders,” ujarnya seperti dilansir Dutch News.
“Dari partai saya 20% pemilih dalam semalam beralih ke Wilders. Bukan karena mereka menyukai programnya, tetapi karena mereka bermaksud menjegal Timmermans supaya tidak menjadi perdana menteri,” papar Rutte.
Dia tidak ingin berspekulasi kenapa para pemilih berkeyakinan PVV lebih mungkin dibandingkan VVD, yang akhirnya kehilangan 10 kursi, untuk menjadi partai dengan kursi terbanyak di parlemen.
Rutte kembali mengulangi dukungannya untuk pemimpin VVD saat ini Dilan Yesilgöz, yang mengambil keputusan untuk meninggalkan sikap partainya untuk tidak bekerja sama dengan Wilders kecuali dia mencabut seruannya “mengurangi orang Maroko”.
“Saya kemarin dan sekarang masih setuju dengan apa yang dilakukan pengganti saya dalam hal tidak lagi mengecualikan PVV dari pembentukan koalisi,” tegas Rutte.
Namun, Rutte meyakinkan audiensnya bahwa Belanda akan tetap bergabung dengan Uni Eropa, meskipun PVV bersikap anti-UE dan Wilders berjanji akan menggelar referendum Nexit – Belanda (Netherlands) keluar dari UE, meniru istilah Brexit.
“Saya tidak mengetahui seperti apa nantinya formasi koalisi yang baru, tetapi … 76% pemilih tidak memilih dirinya (Wilders) dan tidak semua pemilihnya bersikap anti-UE,” kata Rutte.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *