Infomalangraya.com –
saya melakukan a banyak membaca pada tahun 2024, dan cukup beruntung (kebanyakan) menikmati semua buku dan komik yang saya beli. Hal ini mungkin membuat sulit untuk memilih favorit ketika tiba saatnya untuk merenungkan tahun tersebut, namun tidak ada pertanyaan dalam pikiran saya tentang buku mana yang paling saya sukai, karena salah satu buku tersebut benar-benar membuat saya terpukul, membuat hati saya terkoyak, membuatku tertawa, membuatku menangis, dll., dll., dll.: Stephen Graham Jones’ Saya Adalah Seorang Remaja yang Membantai.
Sekarang, Saya Adalah Seorang Remaja yang Membantai sepertinya bukan cerita baik yang akan membuat Anda menangis tentang cinta dan kekuatan persahabatan jika Anda, Anda tahu, menilai buku dari sampulnya. Genre pedang tidak terlalu dikenal karena kedalaman emosionalnya, jadi jika Anda berpikir bahwa Anda hanya terlibat dalam pembunuhan balas dendam klasik dengan beberapa kejenakaan remaja yang tercampur di dalamnya, saya tidak akan menyalahkan Anda. Dan Anda tidak sepenuhnya salah — buku ini memang memuat hal-hal tersebut. Namun elemen pedang supernatural, meskipun menjadi bagian utama dari plot, terasa sekunder dibandingkan kisah rollercoaster yang menjadi inti cerita.
Tolly Driver tidak ingin menjadi seorang pembantai, tapi dia memang ingin menjadi seorang pembantai. Itu ada dalam darahnya, berkat serangkaian insiden aneh yang selaras dengan cara yang tepat untuk menentukan nasibnya. Amber, sahabatnya dan benar-benar suka berkendara atau mati, memiliki banyak pengetahuan tentang subjek tersebut dan pada dasarnya menjadi pemandu perjalanannya dalam perjalanan yang membingungkan ini. Saya Adalah Seorang Remaja yang Membantai membahas banyak topik sulit, seperti kesedihan karena kehilangan orang tua yang masih muda, sesuatu yang langsung saya rasakan, tekanan untuk mencoba melakukan yang benar oleh orang yang Anda cintai, dan kenyataan mengerikan saat tumbuh dan berkembang menjadi diri sendiri. Tapi seringkali juga lucu, yang membantu mengimbangi semua adegan berdarah dan tragedi.
Ini adalah tahun kedua berturut-turut buku Stephen Graham Jones berada di urutan teratas daftar saya, yang tidak mengherankan karena saya adalah penggemar beratnya, tetapi Saya Adalah Seorang Remaja yang Membantai benar-benar berada di level lain. Ini bukan hanya salah satu buku favorit saya tahun ini, ini mungkin salah satu buku favorit saya. Aku ingin memulainya segera setelah aku selesai membacanya, tapi aku tidak bisa karena aku menangis terlalu keras. — Cheyenne MacDonald, Editor Akhir Pekan
