Ketersediaan Beras Cadangan Pemerintah di Cirebon Aman Sampai Lebaran 2026
Perum Bulog Cabang Cirebon telah memastikan ketersediaan beras cadangan pemerintah (CPP) di wilayah kerjanya dalam kondisi sangat aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran 2026. Hal ini disampaikan oleh Pemimpin Cabang Bulog Cirebon, Imam Mahdi, yang menjelaskan bahwa stok beras CPP saat ini mencapai 160.000 ton.
”Stok kami saat ini untuk beras CPP sebanyak 160.000 ton. Jadi, akan aman sampai dengan lebaran tahun depan,” ujarnya.
Imam menegaskan bahwa jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Cimajakuning, yaitu Kota dan Kabupaten Cirebon, Majalengka, dan Kuningan. Ia juga menjelaskan bahwa sebagian besar stok beras CPP berasal dari serapan hasil panen petani di wilayah tersebut.
Mekanisme Distribusi yang Terencana
Dengan stok cadangan yang melimpah dan mekanisme distribusi yang telah disiapkan, pihaknya optimistis dapat menjaga stabilitas pasokan beras di wilayah Cimajakuning. Selain itu, Bulog Cirebon juga berperan dalam membantu pemerintah daerah dalam menyalurkan bantuan pangan.
Penyaluran bantuan pangan pemerintah mengikuti ketentuan yang menetapkan penerima manfaat berdasarkan kategori desil 1-10. Desil adalah pengelompokan tingkat sosial ekonomi masyarakat berdasarkan pendapatan, sehingga penyaluran dapat tepat sasaran.
Penyaluran Bantuan Pangan di Wilayah Kota Cirebon
Untuk wilayah Kota Cirebon, Bulog menyalurkan bantuan pangan beras kepada 25.303 keluarga penerima manfaat. Setiap penerima mendapat 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng.
”Dari seluruh wilayah itu, kebutuhan beras untuk program bantuan pangan mencapai hampir 10.000 ton,” ujar Imam.
Penyaluran seluruh bantuan pangan pun ditargetkan selesai pada akhir November 2025. Dengan demikian, masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan bantuan pangan secara merata dan tepat waktu.
Peran Penting Bulog dalam Stabilitas Pasokan
Bulog Cirebon tidak hanya fokus pada penyediaan beras cadangan, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasar lokal. Dengan strategi distribusi yang baik dan koordinasi dengan pemerintah daerah, perusahaan ini berupaya memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat mengakses beras dengan mudah dan terjangkau.
Selain itu, Bulog juga aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya simpanan beras cadangan sebagai bentuk antisipasi terhadap fluktuasi harga atau krisis pangan. Dengan adanya stok yang cukup, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kelangkaan beras, terutama menjelang momen besar seperti Lebaran.
Tantangan dan Solusi di Masa Depan
Meskipun situasi saat ini terlihat stabil, Bulog Cirebon tetap waspada terhadap berbagai tantangan yang mungkin muncul, seperti cuaca buruk, perubahan iklim, atau peningkatan permintaan. Untuk itu, pihaknya terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap produksi pertanian serta distribusi beras.
Dalam rangka memperkuat sistem pangan nasional, Bulog juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk petani, pemerintah, dan organisasi masyarakat, untuk memastikan ketersediaan beras yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Ketersediaan beras cadangan pemerintah di wilayah Cirebon dalam kondisi aman dan cukup hingga Lebaran 2026 menjadi bukti komitmen Perum Bulog dalam menjaga kestabilan pasokan pangan. Dengan stok yang melimpah dan mekanisme distribusi yang terencana, masyarakat dapat merasa tenang dan nyaman dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.







