BEI Sementara Hentikan Perdagangan Saham BUVA
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan penghentian sementara perdagangan saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) mulai sesi I perdagangan hari ini, Rabu (30/7/2025). Penghentian ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi para investor yang mempertimbangkan keputusan investasinya.
Penghentian perdagangan ini dilakukan karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BUVA. BEI menilai bahwa hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pasar dan perlu adanya waktu untuk memperhatikan informasi yang tersedia. Dengan demikian, pelaku pasar diberikan kesempatan untuk lebih matang dalam mengambil keputusan.
Perdagangan saham BUVA dihentikan sementara di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuan dari tindakan ini adalah memberikan ruang bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk memahami situasi secara lebih mendalam sebelum melakukan transaksi. BEI juga menyarankan kepada semua pihak untuk tetap memperhatikan keterbukaan informasi yang diberikan oleh perseroan.
Kenaikan Harga Saham yang Signifikan
Dari data Bursa Efek Indonesia, harga saham BUVA terpantau naik 8,38% atau 15 poin ke level Rp194 per lembar pada penutupan perdagangan Selasa (29/7/2025). Dalam sebulan terakhir, saham BUVA telah melonjak 165,75%, dan sepanjang tahun 2025, saham ini telah meningkat sebesar 240,35%.
Peningkatan harga yang signifikan ini membuat saham BUVA masuk dalam radar pemantauan BEI. Sebelumnya, BEI mencatat adanya pergerakan harga saham dan pola transaksi yang tidak biasa. Hal ini dikenal dengan istilah Unusual Market Activity (UMA).
Penjelasan Mengenai UMA
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono menjelaskan bahwa pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap aturan pasar modal. Namun, BEI tetap mengawasi perkembangan pola transaksi saham tersebut.
Informasi terakhir mengenai BUVA adalah tentang perubahan internal audit yang dipublikasikan melalui website BEI pada tanggal 25 Juli 2025. Sebelumnya, BEI juga telah mengumumkan UMA pada tanggal 12 Februari 2025 atas perdagangan saham BUVA.
Rencana Rights Issue BUVA
PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) telah merencanakan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 4,8 miliar saham baru, dengan nominal Rp50 per lembar.
Sebelumnya, BUVA mengumumkan rencana rights issue sebanyak-banyaknya 3,6 miliar lembar saham baru, dengan nominal yang sama. Namun, melalui suratnya kepada Bursa, BUVA merevisi rencana tersebut dan menambah sebanyak-banyaknya 1,2 miliar lembar saham baru.
Meskipun alasan penambahan rencana tersebut tidak dijelaskan oleh manajemen BUVA, dana hasil rights issue akan digunakan untuk pelunasan kewajiban perseroan. Perseroan telah meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Selasa (22/7/2025).
Penggunaan Dana Hasil Rights Issue
Manajemen BUVA menyatakan bahwa seluruh dana hasil PMHMETD, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk pengembangan usaha, belanja modal, dan/atau pelunasan kewajiban perseroan dan/atau entitas anaknya. Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan stabilitas perseroan dalam jangka panjang.