Kabupaten Malang, IMR – Pasca pencabutan PPKM mewarnai awal tahun baru 2023, dibarengi munculnya wacana baru Car Free Day (CFD) yang akan digelar di Kepanjen, membuat semua pihak menyambut dengan suka cita.
Dengan adanya hal ini Camat Kepanjen Rahmad Ichwanul Muslimin, menjelaskan tentang perkembangan perencanaan dan berharap bisa memberikan kemanfaatan luas.
“Adanya rencana CFD di Kepanjen, bersamaan dengan momen pencabutan PPKM oleh Presiden Joko Widodo, diharapkan bisa membangkitkan geliat perekonomian UMKM. Juga semoga bisa memberikan kemanfaatan luas lainnya,” paparnya.
Rahmat mengungkapkan pihaknya menampung masukan dari berbagai pihak, seperti tokoh-tokoh penggiat UMKM, tokoh agama, polisi, Dinas Perhubungan, serta warga RT/ RW setempat.
Disampaikan dalam keterangannya bahwa CFD Kepanjen memiliki konsep andalan. Konsep yang pertama adalah konsep gerakan masyarakat sehat (Germas) yang akan diterapkan, berupa senam dan olahraga alternatif lain. Sementara konsep yang kedua adalah konsep ekonomi untuk mengangkat pendapatan pelaku UMKM pasca pencabutan PPKM.
“Skenario sederhana, usai berolahraga, masyarakat bisa melihat produk-produk lokal yang disajikan di CFD Kepanjen,” ungkap mantan Camat Wagir dan Pagelaran ini.
Selanjutnya, Rahmad memaparkan tiga (3) persiapan secara detail terkait hal teknis. Pertama menyangkut rute alternatif bagi pengguna jalan. Kedua, penyekatan di tiga sisi lokasi CFD, meliputi perempatan Kepanjen, pertigaan Kali Molek, serta perempatan Yonzipur. Ketiga, jalan masuk bagi warga masjid Baiturrahman Kepanjen tiap Subuh.
Dikatakannya ia berupaya memberi pengertian warga RT/RW setempat, khususnya yang mempunyai mobil agar turut memberi sokongan.
Seperti yang viral diberitakan, Pemerintah Kabupaten Malang berencana membuat CFD
di koridor utama Kepanjen (Jalan Sultan Agung dan Jalan Panji), mulai perempatan Jalan Sultan Agung ke timur. Serta, pertigaan PLN Jalan Panji sampai Yonzipur.
Camat Kepanjen itu ingin agar CFD menjadi wisata baru, membangkitkan perekonomian dan menjadi sport tourism agar masyarakat bisa berwisata sembari berolahraga dari ujung barat ke timur, bahkan ke selatan.
Dirinya mengungkapkan bahwa CFD yang diwacanakan tersebut mengusung konsep table top, pertemuan bisnis antara UMKM dan perbankan sesuai program Bupati Malang bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni Pemkab Malang bersedia membayar bunga kredit usaha rakyat (KUR).
Program Pemkab dan OJK adalah membayar bunga KUR 6 persen. Sehingga, pemilik usaha cukup bayar pokoknya saja dan plafon yang tersedia adalah Rp 30 miliar.
Lebih lanjut, ia menyesalkan jika program ini tidak dimanfaatkan UMKM. “Makanya, sarana CFD diharapkan bisa mempertemukan UMKM dan perbankan.”, tegasnya.
Sebagai pendukung, jalur alternatif sudah selesai dituntaskan, berupa jembatan Kedung pendaringan. Dengan adanya jembatan baru Kedung pendaringan, CFD di Kepanjen akan bisa segera diwujudkan. Sebab, menurutnya rekayasa lalu lintas yakni pengalihan pengguna jalan dari arah Sukoharjo dan Ketapang yang ingin ke barat bisa dilakukan.
“Mereka bisa lewat jembatan baru bila ingin menuju arah barat, tembus di kantor Kejaksaan Kepanjen. Begitu juga, pengguna jalan dari Pasar Kepanjen yang ingin ke timur, bisa lewat jalur kantor Kejaksaan tembus perempatan Yonzipur.”, pungkasnya.
Penulis : Irfan Bagus
Editor : Dyah Arum Sari