Berbakti kepada orang tua adalah salah satu amal paling mulia dalam Islam. Kewajiban ini tidak berhenti ketika orang tua meninggal dunia. Dalam Islam, terdapat banyak cara bagi seorang anak untuk tetap berbakti kepada orang tua yang telah wafat. Bagaimana cara melakukannya?
Artikel ini akan mengulas berbagai cara berbakti kepada orang tua setelah mereka meninggal, berdasarkan ajaran Islam.
Birrul Walidain
Berbakti kepada orang tua, atau dalam Islam dikenal dengan istilah “birrul walidain,” adalah sikap menghormati, mendoakan, dan melakukan kebaikan atas nama mereka, baik semasa hidup maupun setelah mereka meninggal.
Dalam Al-Quran dan hadits, perintah untuk berbakti kepada orang tua disebutkan berulang kali sebagai tanda keimanan seorang Muslim.
Salah satunya dalam surat Al Ankabuut 29:8 yang artinya:
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya”
Berbakti kepada orang tua setelah mereka meninggal adalah bentuk kasih sayang dan penghormatan yang tiada akhir. Dalam Islam, berbakti kepada orang tua dianggap sebagai salah satu amal yang pahalanya terus mengalir meski mereka sudah tiada. Selain itu, hal ini menunjukkan kesetiaan anak terhadap orang tua dan merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Doa untuk Orang Tua yang Telah Wafat
Salah satu cara paling sederhana namun bermakna untuk tetap berbakti adalah dengan mendoakan orang tua. Doa seperti “Allahummaghfir li waliwalidayya” (Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku) dianjurkan untuk dibaca setiap hari. Doa ini adalah bentuk permohonan ampun dan rahmat untuk mereka yang telah meninggal.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT benar-benar akan mengangkat derajat seorang hamba yang salih di surga. Lalu dia berkata: ‘Wahai Rabb-ku, dari mana aku mendapatkan hal ini?’ Allah menjawab: ‘Dengan sebab istighfar anakmu untukmu’.” (HR: Ahmad)
Melunasi Hutang Orang Tua
Jika orang tua meninggalkan hutang, menjadi kewajiban bagi anak untuk melunasi hutang tersebut. Menyelesaikan hutang orang tua adalah bagian dari tanggung jawab dan bentuk bakti, karena di akhirat nanti, hutang akan menjadi penghalang bagi mereka.
Aisyah Radhiyallahu Anha meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa meninggal dunia dalam keadaan menanggung hutang puasa, maka walinya berpuasa untuknya.” (HR: Bukhari).
Menyambung Silaturahmi dengan Kerabat Orang Tua
Penting untuk terus menjaga hubungan baik dengan kerabat dan sahabat orang tua. Rasulullah SAW bersabda bahwa menyambung silaturahmi dengan kerabat orang tua adalah bentuk berbakti yang harus tetap dijaga. Ini mencakup berkunjung, berbagi cerita, dan saling membantu.
Suatu ketika, salah seorang sahabat yang baru kehilangan kedua orang tuanya, datang. Ia bertanya kepada Rasulullah ﷺ, tentang cara berbakti kepadanya:
Suatu hari, seorang sahabat yang baru ditinggal wafat oleh orang tuanya, datang bertanya kepada Rasulullah ﷺ, tentang cara berbakti kepadanya.
“Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?”
Rasul ﷺ menjawab: “Iya, masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya. (Bentuknya adalah) mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua, dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR: Abu Daud)
Memberikan Sedekah atas Nama Orang Tua
Memberikan sedekah atas nama orang tua adalah amal yang pahalanya bisa sampai kepada mereka. Misalnya, membantu fakir miskin, mendonasikan Al-Quran, atau membangun fasilitas umat atas nama orang tua. Ini menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.
Salah contohnya adalah jika anda menyedekahkan Al-Quran atas nama orang tua, maka orang tua anda akan mendapatkan pahala setiap kali Al-Quran tersebut dibaca.
Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma meriwayatkan bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad ﷺ, “Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia. Adakah bermanfaat jika aku bersedekah untuknya?” Rasulullah menjawab, “Ya. ” Lelaki itu berkata, “Aku punya kurma. Aku bersaksi kepadamu telah menyedekahkannya untuk ibuku.” (HR Abu Daud).
Melanjutkan Amalan Kebaikan Orang Tua
Jika orang tua memiliki amalan-amalan kebaikan seperti mengajar, bersedekah, atau aktif di kegiatan sosial, anak dapat melanjutkan kegiatan tersebut sebagai bentuk penghormatan. Amalan ini dapat menjadi pahala yang tidak putus bagi orang tua yang sudah meninggal.
Menziarahi Makam Orang Tua
Menziarahi atau mengunjungi makam mereka adalah bentuk nyata dari ingatan dan doa untuk orang tua. Saat mengunjungi makam, adab yang dianjurkan adalah memberi salam, membaca Al-Fatihah, dan berdoa untuk mereka. Kunjungan ini juga mengingatkan kita akan kematian dan pentingnya memperbanyak amal.
Menghormati Wasiat Orang Tua
Jika orang tua meninggalkan wasiat, penting untuk menghormati dan melaksanakannya sejauh tidak bertentangan dengan syariat Islam. Melaksanakan wasiat adalah bentuk terakhir dari penghormatan kepada mereka dan dapat membawa berkah bagi keluarga yang ditinggalkan.
Rasulullah ﷺ pernah ditanya seorang sahabat, “Wahai Rasulullah, apakah tetap wajib bagiku berbakti pada kedua orang tua. Haruskah aku berbakti pada mereka setelah mereka tiada?”
Rasulullah ﷺ menjawab:
“Ya, dengan cara mendoakan keduanya, memintakan ampun, melaksanakan wasiatnya, memulyakan rekan keduanya, dan menyambung silaturrahim yang tak dapat dilaksanakan kecuali dengan keduanya” (Syekh Said al-Qasimi, Mau’idzah al-Mu’minin, hakaman: 165).
Menjaga Nama Baik Orang Tua
Sebagai anak, menjaga nama baik orang tua di masyarakat adalah bentuk lain dari bakti setelah mereka tiada. Hindari melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik keluarga dan selalu berbicara baik tentang orang tua.
Cara Mudah Bersedekah untuk Orang Tua
Lantas pertanyaannya sekarang, bagaimana cara kita bersedekah atas nama orang tua. Sejumlah lembaga zakat memiliki berbagai program yang menyediakan layanan semacam itu.
Termasuk BSI, yang memiliki program “Sedekah Qur’an untuk Orang Tua” BSI Maslahat melalui aplikasi BSI Mobile.
Berikut langkah-langkahnya:
Buka aplikasi BSI Mobile di smartphone Anda.
Pilih menu “berbagi ZISWAF”
Pilih program “Sedekah Quran untuk Orang Tua”
Pilih “Amil BSI Maslahat” sebagai penyalur sedekah
Masukkan jumlah nominal yang ingin disedekahkan
Masukkan PIN dan selesaikan transaksi.
Semoga Allah memberikan rahmat dan ampunan-Nya kepada orang tua kita, dan menjadikan amal sedekah Qur’an ini sebagai pemberat mereka di akhir nanti. Sedekah Qur’an untuk Orang Tua dapat dilakukan melalui BSI Mobile https://bsim.page.link/sedekah-quran-untuk-orang-tua atau melalui https://digital.bsimaslahat.or.id/campaign/sedekah-quran-untuk-orangtua