Respon Positif Investor terhadap SBR014
Investor di Indonesia menunjukkan antusiasme tinggi terhadap Surat Berharga Negara (SBN) jenis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR014. Hingga Rabu, 30 Juli 2025 pukul 7.30 WIB, total penjualan SBR014 mencapai sekitar Rp 6,3 triliun. Angka ini menunjukkan minat besar dari masyarakat terhadap instrumen investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Seri SBR014 memiliki kuota nasional sebesar Rp 10 triliun untuk tenor 2 tahun dan Rp 5 triliun untuk tenor 4 tahun. Berdasarkan data dari mitra distribusi Bareksa, sebanyak Rp 4,9 triliun telah diserap oleh tenor 2 tahun atau sekitar 49,08% dari kuota nasional. Sementara itu, tenor 4 tahun telah menyerap Rp 1,4 triliun atau 28,19% dari kuota yang ditetapkan.
Henny Eugenia, General Manager Divisi Wealth Management PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), menyatakan bahwa penjualan SBR014 menunjukkan tren positif karena karakteristik produk yang menarik. Ia menjelaskan bahwa instrumen ini relatif aman karena dijamin negara, kupon yang kompetitif, serta adanya fitur early redemption.
Pemesanan SBR014 melalui BNI telah mencapai Rp 113 miliar. BNI menargetkan penjualan hingga Rp 1 triliun selama masa penawaran. Di sisi lain, EVP Corporate Communication and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Hera F. Haryn menyebutkan bahwa sekitar 70% pemesanan di BCA berasal dari tenor 2 tahun. Per 17 Juli 2025, total pemesanan melalui BCA mencapai Rp 700 miliar.
Fitur Kupon SBR014
SBR014 menawarkan kupon floating with floor, yaitu kupon yang dapat naik mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) namun tidak turun di bawah tingkat awal. Untuk tenor 2 tahun (SBR014T2), kupon yang ditawarkan sebesar 6,25% per tahun, sedangkan untuk tenor 4 tahun (SBR014T4) sebesar 6,35% per tahun. Masa penawaran akan berakhir pada 7 Agustus 2025.
Ni Putu Kurniasari, Chief Investment Officer Bareksa, mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga acuan BI bisa menjadi tantangan bagi penjualan SBN. “Preferensi investor bisa bergeser ke aset yang lebih agresif,” ujarnya. Namun, ia tetap optimistis terhadap penawaran SBR014, terutama dengan dominasi minat pada tenor pendek.
Cara Investasi SBR014
Investasi SBR014 hanya membutuhkan modal minimal Rp 1 juta. Berikut langkah-langkahnya:
-
Registrasi
Registrasi untuk investasi sukuk ritel SBR014 dapat dilakukan setiap saat bahkan sebelum masa penawaran SBN Ritel dibuka. Calon investor dapat mendaftarkan diri melalui sistem elektronik yang disediakan oleh Mitra Distribusi (Midis). Data yang diperlukan antara lain: data diri, nomor SID (Single Investor Identification), nomor Rekening Dana, dan nomor Rekening Surat Berharga. Jika belum memiliki SID, Rekening Dana, dan/atau Rekening Surat Berharga, calon investor dapat menghubungi Midis. -
Pemesanan
Setelah registrasi berhasil, calon investor melakukan pemesanan sukuk ritel SBR014 dengan membaca ketentuan dalam Memorandum Informasi. Pemesanan hanya dapat dilakukan selama masa penawaran sukuk ritel SBR014. -
Pembayaran
Setelah pemesanan diverifikasi, calon investor mendapatkan kode pembayaran (billing code) melalui email/sms sesuai kebijakan masing-masing Mitra Distribusi. Kode ini digunakan untuk penyetoran dana investasi melalui bank persepsi (teller, ATM, internet banking, mobile banking), pos, atau lembaga persepsi lainnya dalam batas waktu yang ditentukan. -
Konfirmasi
Setelah pembayaran, calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi completed order. Selanjutnya, investor akan mendapatkan alokasi sukuk ritel SBR014 pada tanggal setelmen/penerbitan. Setelah setelmen, investor dapat meminta Bukti Konfirmasi Kepemilikan sukuk ritel SBR014 kepada Mitra Distribusi.
Mitra Distribusi SBR014
Masyarakat yang ingin berinvestasi di SBR014 dapat melakukan registrasi dengan menghubungi mitra distribusi yang telah ditetapkan. Beberapa mitra distribusi yang melayani pemesanan secara langsung melalui sistem elektronik antara lain:
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
- PT Bank OCBC NISP Tbk
- PT Bank Panin Tbk
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk
- PT Bank Permata Tbk
- PT Bank DBS Indonesia
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
- PT Bank HSBC Indonesia
- PT Bank UOB Indonesia
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- PT Bank Maybank Indonesia Tbk
- PT Bank Victoria International Tbk
- PT Bank Mega Tbk
- Standard Chartered Bank, Indonesia
- PT BRI Danareksa Sekuritas
- PT Phillip Sekuritas Indonesia
- PT BNI Sekuritas
- PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
- PT Mandiri Sekuritas
- PT Bareksa Portal Investasi
- PT Nusantara Sejahtera Investama (FUNDtastic+)
- PT Bibit Tumbuh Bersama
- PT Star Mercato Capitale (Tanamduit)