TIM Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Sebelas Maret (UNS) memanfaatkan tanaman Azolla untuk dibudidayakan dan menjadi pakan ternak. Tanaman itu juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik, serta solusi ramah lingkungan.
Ketua Tim PMM UNS Abib Tri Purnomo mengatakan budi daya Azolla bisa dilakukan secara sederhana dengan menggunakan kolam. “Budi daya dengan kolam menggunakan air setinggi 20 hingga 30 cm, penebaran bibit, hingga langkah perawatan yang diperlukan agar tanaman tetap subur,” ujar Abib kepada Tempo, Senin, 13 Oktober 2025.
Praktik budi daya tanaman Azolla tersebut mulai dilaksanakan saat kegiatan Sosialisasi Budidaya Tanaman Azolla di Aula Balai Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu, 6 September 2025.
Budidaya Azolla juga diaplikasikan di lahan sawah, baik dibenamkan langsung sebagai pupuk hijau setelah tanam padi maupun dimanfaatkan sebagai pupuk organik segar.
Salah satu dosen pembimbing lapangan Tim PMM UNS, Aktavia Herawati, mengatakan Azolla sp adalah sejenis paku air mengapung yang telah lama dikenal sebagai “green gold” atau emas hijau. “Azolla memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yakni antara 24 sampai 35 persen, serta mengandung mineral penting, yang bermanfaat baik bagi tanaman maupun hewan ternak,” ujarnya.
Keunggulan lain dari Azolla, lanjut dia, adalah kemampuannya bersimbiosis dengan bakteri Anabaena azollae, yang dapat menambat nitrogen langsung dari udara dan mengubahnya menjadi sumber nutrisi alami. Dengan demikian, Azolla tidak hanya berfungsi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi, tetapi juga sebagai pupuk hijau yang ramah lingkungan.
“Dengan laju pertumbuhan mencapai sekitar 35 persen per hari, Azolla sangat potensial menjadi alternatif solusi bagi petani dan peternak untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk serta pakan berbasis kimia,” katanya.
Tim pelaksana PMM UNS juga terdiri atas Aling Sangwidi, dengan anggota yang terdiri dari Diefa Nasywa Aedelia, Elsa Rahmawati, Azizah Nadia Rahmawati, Febriyanti Zulfa Maghfira, Justine Diaz Damara, Garuda Ardhana, Cahya Anugrah Setya Irawan, Adit Tria Baharudin, Muhammad Ardenta Putra Sani, Ahmad Santoso, Fahryzal Bintang Nugraha, Wahyu Adinugroho, Dony Setiawan Nur Salim, Dewi Sulistianingrum, Arya Saputra, Dimas Danu Utama, Hanifa Elma Nabila dan Nasywa Ardelia Zerlina.
Kegiatan ini juga mendapat arahan langsung dari beberapa dosen pembimbing lapangan lainnya, yaitu Danar Susilo Wijayanto dan Indah Widiastuti. “Kami berharap Desa Taji dapat mengembangkan budidaya Azolla secara berkelanjutan,” kata Abib.
Abib menambahkan inovasi ini diharapkan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 tentang ketahanan pangan, SDG 11 tentang permukiman berkelanjutan, serta SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.