Urutan Persneling Mitsubishi L300 yang Perlu Diketahui
Mitsubishi L300 memiliki desain yang unik, terutama dalam posisi tuas persneling. Berbeda dengan kebanyakan mobil yang menempatkan tuas di konsol tengah atau dashboard, L300 justru meletakkannya di bawah setir sebelah kiri. Hal ini bisa membuat pengemudi pemula merasa bingung saat pertama kali menggunakannya. Namun, jika sudah memahami cara mengoperasikannya, penggunaan akan terasa lebih mudah dan nyaman.
Berikut adalah urutan gigi pada persneling Mitsubishi L300 yang perlu kamu hafal:
-
Gigi 1: Tekan penuh pedal kopling, tarik tuas ke atas mendekati setir, lalu dorong ke depan sampai terasa masuk gigi 1. Gigi ini digunakan saat mobil mulai bergerak dari posisi diam, terutama ketika membawa muatan berat.
-
Gigi 2: Dari gigi 1, tekan kopling, lalu gerakkan tuas lurus ke belakang (ke arah badan pengemudi) hingga masuk gigi 2. Kamu biasanya menggunakan gigi ini untuk menambah tenaga di jalan menanjak atau saat kecepatan rendah.
-
Gigi 3: Dari gigi 2, tekan kopling, arahkan tuas ke tengah antara posisi gigi 1 dan 2, lalu dorong ke depan sampai mentok. Gigi 3 cocok dipakai di jalan dengan lalu lintas cukup lancar berkecepatan menengah.
-
Gigi 4: Dari gigi 3, tekan kopling dan tarik tuas lurus ke belakang lagi hingga masuk gigi 4. Gigi ini digunakan saat kecepatan sudah stabil, misalnya di jalan raya.
-
Gigi 5: Dari gigi 4, tekan kopling, arahkan tuas ke posisi netral di tengah, tekan sedikit ke bawah, lalu dorong ke depan hingga masuk gigi 5. Gigi ini sering digunakan untuk melaju di jalan tol agar lebih irit bahan bakar.
-
Gigi R (mundur): Untuk mundur, tekan kopling, lalu arahkan tuas ke bawah sampai mentok dan tarik ke belakang mengikuti arah huruf R. Pastikan kendaraan berhenti total sebelum masuk gigi mundur agar transmisi tidak cepat rusak.
Dengan posisi tuas seperti ini, tangan kiri pengemudi bisa lebih leluasa bekerja tanpa harus jauh-jauh menjangkau konsol tengah. Meskipun mungkin butuh penyesuaian, begitu kamu hafal pola giginya, mengoperasikan L300 akan terasa mudah.
Alasan Posisi Tuas Persneling Mitsubishi L300 Berbeda
Mengapa Mitsubishi memilih menempatkan tuas persneling di bawah setir, padahal kebanyakan mobil modern sudah memindahkannya ke konsol tengah atau dashboard? Jawabannya terletak pada fungsi dan kenyamanan yang menjadi ciri khas L300. Berikut alasan utamanya:
-
Ruang kabin lebih luas: Dengan tuas persneling di bawah setir, jok depan bisa dibuat menyambung dari sisi pengemudi sampai penumpang kiri. Hasilnya, kabin jadi lebih lega dan bisa menampung dua sampai tiga penumpang di depan sekaligus. Desain ini sangat membantu bagi pengguna yang sering membawa barang atau membutuhkan ruang ekstra.
-
Kebiasaan pengemudi dan kenyamanan: Banyak sopir L300 terbiasa mengemudi sambil bersandar di pintu kanan. Nah, posisi tuas di bawah setir memudahkan tangan kiri menjangkau gigi tanpa harus melepas posisi duduk yang nyaman. Jadi, pengoperasian terasa lebih praktis, terutama saat berkendara dalam perjalanan jauh.
-
Keinginan konsumen dan fungsionalitas: Mitsubishi mempertahankan desain ini karena konsumen L300 mengutamakan fungsi dibanding tren modern. Bagi mereka, ruang kabin lega dan kepraktisan jauh lebih penting. Berkat alasan itu, sejak pertama kali dijual pada 1981 sampai model Euro 4 terbaru, posisi tuas persneling tetap dipertahankan.
Kesimpulan
Meskipun tampak kuno dibanding mobil lain, desain ini justru sesuai dengan karakter pengguna L300 yang lebih mementingkan daya angkut, ruang lapang, dan kenyamanan saat bekerja. Inilah alasan mengapa L300 mampu bertahan puluhan tahun di jalanan Indonesia.
FAQ Seputar Persneling Mitsubishi L300
-
Apakah pola persneling L300 sama dengan mobil lain?
Ya, polanya mirip mobil manual lain, namun rasio giginya disesuaikan untuk angkutan barang. -
Apakah Mitsubishi L300 punya sistem persneling manual?
Ya, Mitsubishi L300 menggunakan transmisi manual untuk tenaga optimal. -
Apakah perpindahan gigi L300 harus pakai kopling penuh?
Ya, kopling harus diinjak penuh agar perpindahan gigi lebih halus dan aman.