Carlo Ancelotti: Keberuntungan Adu Penalti Memihak kepada Kami

OLAHRAGA13 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti mengakui adu penalti hanyalah sebuah adu keberuntungan. Dan dia bersyukur Real Madrid yang mendapatkan keberuntungan itu.

Real Madrid lolos ke perempat final Liga Champions setelah berhasil mengalahkan Atletico lewat adu penalti pasca laga berakhir imbang secara aggregat 1-1 (13/3/25). Pada babak adu penalti, gol Julian Alvarez dianulir karena dianggap sang pemain melakukan double touch.

El Espectador

Ancelotti mengakui timnya mendapatkan keberuntungan di adu penalti dan dia mengklaim bahwa Alvarez memang menyentuh bola dua kali.

“Saya tidak tahu apa yang bisa membuat perbedaan dalam adu penalti. Anda harus memilih pemain yang paling tenang. Ini seperti lotre dan hasilnya berpihak pada kami,” ucap Ancelotti seperti dilansir Football5Star dari laman resmi klub.

“Atletico tersingkir dari kompetisi dengan kepala tegak karena mereka bermain dengan sangat baik. Saya cukup tenang menghadapi semuanya. Saat ini seperti lotre, Anda melempar koin dan untungnya hasilnya berpihak pada kami.

“Penalti Alvarez? Saya pikir wasit sudah melihatnya di VAR saat kami menyadarinya. Awalnya saya tidak melihatnya, tetapi sepertinya dia menyentuhnya dengan kaki kirinya saat saya menontonnya kembali.”

Carlo Ancelotti: Kami Seimbang

Reuters

Atletico terlihat lebih banyak menciptakan peluang di laga itu walaupun kalah penguasaan bola, namun Ancelotti merasa permainan berjalan seimbang.

“Itu adalah pertandingan yang sulit, dan bahkan lebih sulit lagi ketika Anda kebobolan dalam waktu satu menit. Setelah itu mereka turun untuk bertahan dan berusaha mengecoh kami lewat serangan balik,” ujar Ancelotti.

“Prioritasnya adalah menguasai bola secara efektif dan tidak mempersulit permainan lagi. Itu adalah pertandingan yang seimbang dan Atletico adalah salah satu yang terbaik di dunia dalam hal pertahanan.

“Mereka terlatih dengan baik, bertahan, dan bekerja keras satu sama lain, dan kami memiliki peluang bagus melalui gerakan luar biasa Mbappe itu, tetapi kami gagal mengeksekusi penalti dan kedudukan imbang hingga adu penalti.

“Saat itulah kami mengirim pengambil terbaik kami terlebih dahulu, dan kemudian Ruediger menjadi yang terakhir karena ia mencetak gol melawan City.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *