Infomalangraya.com –
Share
Tweet
Share
Share
Email
Kucing memang hewan yang menggemaskan dan terlihat penuh kasih sayang, tapi mereka juga bisa menjadi sangat sensitif terhadap perubahan, terutama saat harus pindah pemilik. Perubahan lingkungan, suara, hingga aroma yang berbeda bisa membuat kucing merasa tertekan.
Nah, kalau kamu baru saja mengadopsi kucing dari pemilik sebelumnya, penting banget buat kamu tahu cara mengatasi kucing stres karena pindah pemilik agar dia bisa beradaptasi dengan tenang dan nyaman di rumah barunya. Berikut ini Tips Pintar sudah merangkum beberapa cara yang bisa kamu coba!
Cara Mengatasi Kucing Stres Karena Pindah Pemilik
Cara Efektif Atas Kucing Stres karena Pindah Pemilik
Kucing adalah hewan yang sangat terikat dengan rutinitas dan lingkungan yang familiar. Ketika di tempat baru dengan orang yang belum dikenal, mereka bisa merasa cemas, takut, bahkan trauma. Nah, sebelum kamu mengetahui cara-cara untuk mengatasi kucing yang stres karena pindah pemilik, kamu coba pahami dulu beberapa faktor berikut:
Merasa kehilangan orang yang biasa merawatnya.
Perubahan suasana rumah dan aroma baru.
Kehadiran hewan lain di rumah barunya.
Tidak langsung mendapatkan ruang aman atau privasi.
Kamu bisa mengenali tanda kucing stres lainnya seperti kehilangan nafsu makan, bersembunyi terus-menerus, mengeong berlebihan, atau bahkan menjadi agresif.
Nah, berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kondisi stres pada kucing yang baru pindah pemilik:
1. Berikan Ruang yang Aman untuk Beradaptasi
Beri Ruang yang Aman untuk Adaptasi
Saat kucing pertama kali tiba di rumahmu, dia pasti merasa gugup atau bingung karena berada di lingkungan baru yang asing. Jangan langsung membiarkan dia menjelajahi seluruh rumah, karena itu justru bisa membuatnya stres. Sebaiknya, tempatkan dia di satu ruangan kecil yang tenang, seperti kamar tidur atau ruang kerja yang minim gangguan dan suara bising.
Di ruangan ini, sediakan semua kebutuhan dasarnya, seperti:
Litter box (kotak pasir) yang bersih dan mudah diakses.
Makanan dan air minum yang diletakkan tidak terlalu dekat dengan litter box.
Tempat tidur atau alas yang nyaman untuk tidur dan bersembunyi.
Mainan sederhana, seperti bola kecil atau bantal berisi catnip.
Ruangan ini akan menjadi zona aman tempat kucing bisa perlahan-lahan mengenal aroma rumah, suara-suara baru, dan tentu saja, kehadiranmu. Setelah beberapa hari dan dia mulai merasa nyaman, baru perlahan beri akses ke bagian rumah lainnya, satu per satu. Ini penting untuk membangun kepercayaan dan menghindari overstimulasi yang bisa memicu stres.
2. Jangan Paksa Interaksi
Jangan Paksa Interaksi
Sebagai pemilik baru, wajar kalau kamu ingin langsung akrab dan bermain dengan kucingmu. Tapi penting untuk ingat: kucing butuh waktu dan kontrol atas interaksinya sendiri. Kalau kamu langsung menggendong, menyentuh, atau mengejarnya, itu bisa membuatnya merasa terancam atau makin takut.
Sebagai gantinya, berada saja di dekatnya tanpa mengganggu. Duduk di lantai atau di sofa sambil membaca buku, scroll HP, atau menonton film dengan volume pelan. Ini memberi dia kesempatan untuk mengamati kamu, mencium aroma tubuhmu, dan perlahan menyadari bahwa kamu bukan ancaman.
Beberapa studi menunjukkan bahwa suasana yang tenang, seperti musik klasik atau suara dari TV yang lembut, bisa memberikan efek menenangkan pada hewan peliharaan. Jadi, kamu bisa gunakan momen ini untuk membangun hubungan sambil menciptakan atmosfer damai di sekitarnya.
Lambat laun, kucing akan mulai mendekat sendiri, dan dari situ, kamu bisa mulai membangun interaksi yang lebih hangat—dengan tetap menghormati batasan yang dia tetapkan.
3. Kenalkan dengan Aroma Secara Perlahan
Kenalkan dengan Aroma Sekitar
Buat kucing, indera penciuman adalah kunci utama untuk mengenali lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Salah satu cara paling mudah dan alami untuk membuat kucing terbiasa denganmu adalah dengan mengenalkan aroma tubuhmu secara perlahan dan tanpa paksaan.
Caranya cukup simpel: ambil baju bekas yang sudah kamu pakai, seperti kaos atau jaket yang belum dicuci, lalu letakkan di dekat tempat tidur kucing atau area dia sering bersembunyi. Bau tubuhmu yang menempel pada kain itu akan membuatnya mulai akrab dengan kamu, tanpa merasa terancam.
Kamu juga bisa mengelus mainannya, tempat tidurnya, atau sisirnya dengan tanganmu, agar bau kamu ikut menyebar ke benda-benda yang dia gunakan setiap hari. Ini akan membantu menciptakan asosiasi positif antara kamu dan lingkungan aman miliknya.
Kalau kamu punya kucing lain di rumah, proses ini juga berguna untuk saling mengenalkan aroma antar kucing tanpa pertemuan langsung, sehingga meminimalkan konflik atau agresi.
4. Gunakan Feliway atau Diffuser Feromon
Gunakan Feliway atau Diffuser
Kalau kamu melihat kucing masih menunjukkan tanda-tanda stres seperti sering bersembunyi, mengeong terus-menerus, atau jadi agresif, kamu bisa coba pakai produk seperti Feliway. Produk ini mengandung feromon sintetis yang meniru feromon alami yang biasanya diproduksi oleh kucing saat merasa nyaman dan aman. Feliway bisa berupa diffuser yang dicolok ke listrik, atau dalam bentuk spray yang bisa kamu semprotkan ke area-area favorit kucing, seperti tempat tidur atau kandangnya.
Feromon ini tidak punya bau yang tercium manusia, jadi kamu nggak perlu khawatir soal bau menyengat. Penggunaan rutin bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih tenang, terutama kalau kucing kamu baru saja pindah rumah, bertemu hewan baru, atau mengalami perubahan besar lainnya. Banyak pemilik kucing yang sudah membuktikan kalau Feliway bisa jadi solusi jangka pendek maupun jangka panjang untuk mengurangi kecemasan dan stres pada kucing.
5. Buat Rutinitas yang Konsisten
Buat Rutinitas yang Konsisten
Kucing adalah makhluk yang sangat menyukai keteraturan. Mereka bisa stres kalau rutinitasnya terganggu. Karena itu, usahakan untuk membuat jadwal harian yang konsisten, seperti:
Memberi makan pada jam yang sama setiap hari.
Membersihkan litter box minimal 1–2 kali sehari.
Meluangkan waktu bermain atau menyapa kucing di waktu yang tetap (misalnya setiap pagi dan malam).
Rutinitas yang stabil memberi sinyal pada kucing bahwa lingkungannya aman dan bisa diprediksi. Ini sangat penting, terutama untuk kucing yang baru saja mengalami perubahan besar seperti pindah rumah atau kehilangan pemilik sebelumnya. Semakin konsisten kamu menjaga rutinitas, semakin cepat juga si kucing merasa nyaman dan beradaptasi.
6. Jaga Kesehatan Fisiknya
Jaga Kesehatan Fisiknya
Stres pada kucing bisa berdampak buruk ke kesehatannya. Saat stres, daya tahan tubuh kucing bisa menurun sehingga rentan terkena penyakit. Karena itu, penting untuk memeriksa kondisi fisik kucing secara berkala, terutama hal-hal seperti:
Kutu atau Tungau: Perhatikan apakah dia sering menggaruk atau menjilat area tubuh tertentu.
Jamur Kulit: Bisa terlihat dari bercak botak atau kulit yang mengelupas.
Masalah Pencernaan: Seperti diare, muntah, atau nafsu makan menurun.
Jika kamu menemukan gejala-gejala tersebut, segera atasi dengan produk perawatan yang aman untuk kucing atau coba konsultasikan ke dokter hewan. Selain itu, jangan lupa untuk beri makanan yang bergizi, pastikan air minumnya bersih, dan ajak dia beraktivitas agar tetap bugar.
7. Beri Mainan dan Aktivitas Ringan
Beri Mainan dan Aktivitas Ringan
Bermain adalah salah satu cara paling efektif untuk meredakan stres dan membangun ikatan dengan kucingmu. Saat kucing aktif bermain, tubuhnya mengeluarkan hormon endorfin yang bisa membantu menurunkan tingkat stres. Kamu nggak perlu beli mainan mahal. Mainan sederhana seperti:
Laser pointer untuk mengejar cahaya.
Bola kecil atau bola berbulu.
Tali atau benang yang kamu gerakkan seperti mangsa.
Mainan berisi catnip, yang bisa membuat kucing lebih rileks.
Luangkan waktu minimal 15–30 menit setiap hari untuk bermain bersama. Selain membuat dia lebih bahagia, aktivitas ini juga akan membuatnya lelah secara fisik dan tidur lebih nyenyak. Kalau kamu rutin bermain, perlahan-lahan si kucing akan semakin percaya sama kamu, dan jadi lebih penurut karena dia merasa aman dan dicintai.
8. Perlakukan Seperti Anak Kucing
Perlakukan Seperti Anak Kucing
Walaupun kucing yang kamu adopsi mungkin sudah dewasa, tetap perlakukan dia seperti anak kucing yang baru datang ke dunia. Artinya, kamu perlu lebih sabar dan perhatian, karena mereka butuh waktu untuk membiasakan diri di lingkungan barunya. Berikut beberapa tips:
Jangan paksa dia untuk langsung akrab. Biarkan dia mendekat duluan.
Berikan ruang aman, misalnya sebuah sudut rumah atau kamar yang tenang untuk dia menyendiri.
Ajak bicara dengan suara lembut, meskipun dia belum merespons. Ini membantu dia mengenali suaramu.
Berikan camilan sebagai hadiah ketika dia mulai berani berinteraksi atau mendekat.
Beri perhatian secara bertahap, seperti mengelus kepala atau membelai punggungnya jika dia terlihat nyaman.
Kucing dewasa sering kali butuh waktu lebih lama untuk percaya dan menyesuaikan diri. Tapi dengan kesabaran dan konsistensi, kamu bisa bikin dia merasa seperti di rumah sendiri, bahkan lebih baik dari sebelumnya.
Kesimpulan
Mengadopsi kucing dari pemilik lama memang membutuhkan waktu dan perhatian ekstra. Tapi kalau kamu tahu cara mengatasi kucing stres karena pindah pemilik dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa bantu dia beradaptasi lebih cepat dan merasa nyaman di rumah barunya.
Ingat, kunci dari proses adaptasi ini adalah sabar, konsisten, dan penuh kasih sayang. Dalam waktu yang nggak terlalu lama, dia akan mulai percaya dan menunjukkan kasih sayangnya ke kamu. Jadi, siap jadi pemilik kucing terbaik?
Artikel Menarik Lainnya!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com