IMR –
Share
Tweet
Share
Share
Email
Tembok lembap sering kali jadi masalah bagi sebagian penghuni rumah, terutama kalau dibiarkan terus-menerus. Jika tidak cepat-cepat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi tembok lembap, risiko tembok berjamur jadi semakin besar dan bisa merusak keindahan rumah.
Masalah tembok yang lembap ini tidak hanya membuat tampilan rumah kurang nyaman dipandang. Kondisi ini juga bisa menyebabkan bau apek yang bisa berdampak pada kesehatan penghuninya, seperti memicu alergi, masalah pernapasan, sampai gangguan lain yang lebih serius.
Tembok lembap juga bisa membuat cat mudah terkelupas dan struktur bangunan menjadi rapuh dalam jangka panjang. Sehingga penting untuk memahami cara-cara efektif mengatasi tembok lembap supaya rumah tetap nyaman dan aman!
7 Cara Mengatasi Tembok Lembap
7 Cara Mengatasi Tembok Lembap dan Menghindari Jamur
Masalah tembok lembap sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa langkah sederhana. Tidak perlu panik atau bingung, karena ada berbagai cara praktis yang bisa langsung diterapkan untuk membuat tembok kembali kering dan bebas jamur.
Nah, buat Kamu yang penasaran apa saja cara mengatasi tembok lembap dengan mudah, yuk langsu saja simak ulasan artikel berikut ini sampai habis ya!
1. Periksa dan Atasi Kebocoran Air
Kelembapan dinding atau tembok sering berasal dari rembesan air yang tidak disadari. Titik kebocoran bisa terjadi dari pipa, atap, atau sambungan dinding yang retak. Memastikan tidak ada air yang menyusup merupakan langkah awal yang penting dalam penanganan tembok lembap.
Kebocoran kecil pun mampu menimbulkan kerusakan besar bila terus dibiarkan. Rembesan air akan meresap ke dalam dinding, memicu pertumbuhan jamur dan membuat cat mengelupas.
Periksa area yang sering terkena hujan atau cipratan air, seperti sisi luar tembok, plafon, dan kamar mandi. Pastikan tidak ada celah atau sambungan yang retak, karena bagian ini sering jadi sumber utama rembesan.
Jika sumber kebocoran sulit ditemukan, memanggil tukang berpengalaman bisa jadi pilhan yang tepat. agar titik kebocoran bisa ditemukan lebih cepat dan diperbaiki secara menyeluruh tanpa harus menebak-nebak.
2. Gunakan Cat Anti Lembap atau Jamur
Memilih cat yang diformulasikan khusus untuk melawan lembap dan jamur bisa jadi solusi efektif. Cat ini mampu membentuk lapisan pelindung yang mencegah air meresap ke dalam tembok. Dengan penggunaan cat anti lembap bisa membuat permukaan tembok lebih tahan terhadap berbagai cuaca.
Jenis cat ini tersedia dalam berbagai merk dan harga, mudah ditemukan di toko bahan bangunan. Perlu memastikan permukaan tembok sudah kering dan bersih sebelum pengecatan agar hasil maksimal.
Penggunaan cat ini cocok untuk area yang rentan terkena cipratan air, seperti dapur, kamar mandi, atau tembok luar rumah. Fungsinya bukan hanya membuat tembok lebih tahan lama, tapi juga menjaga kualitas udara di dalam ruangan.
3. Segera Plester Ulang Tembok yang Retak
Plesteran tembok yang sudah rusak menjadi celah bagi air dan uap masuk ke dalam dinding. Retakan kecil bisa berkembang menjadi masalah lebih besar jika tidak segera ditangani. Penggunaan plester wajib dilakukan dengan bahan berkualitas yang tahan air dan tahan lama.
Sebelum memplester ulang, permukaan harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan lumut. Pastikan juga dinding dalam keadaan kering agar plester bisa menempel dengan baik. Penggunaan produk waterproofing tambahan bisa memperkuat daya tahan tembok terhadap air.
Proses ini membutuhkan ketelitian agar hasilnya rapi dan tidak meninggalkan rongga pada tembok yang retak. Permukaan yang rata akan lebih sulit ditembus kelembapan.
Pelapis waterproof juga tahan terhadap tekanan air dari luar, seperti dari tanah atau dinding luar rumah. Dengan perlindungan ini, kelembapan bisa dicegah dari berbagai sisi.
4. Gunakan Exhaust Fan di Area Tertutup
Ruangan tertutup seperti kamar mandi dan dapur memerlukan sirkulasi udara yang lancar. Exhaust fan mampu membuang uap lembap dan menggantinya dengan udara kering dari luar. Dengan begitu, permukaan tembok terhindar dari embun dan air yang menempel terus-menerus.
Pilih jenis exhaust fan sesuai ukuran ruangan agar sirkulasi optimal. Beberapa model bahkan sudah dilengkapi sensor kelembapan yang bisa menyala otomatis. Penempatan alat di area atas ruangan bisa bantu menarik uap panas lebih cepat.
Alat ini bekerja maksimal jika digunakan secara rutin. Nyalakan setiap kali ruangan digunakan atau saat udara terasa lembap. Pastikan kabel dan sambungan terpasang aman untuk menghindari korsleting listrik.
5. Hindari Menempelkan Lemari Langsung ke Dinding
Lemari yang ditempel langsung ke tembok bisa memerangkap kelembapan. Udara di balik furnitur tidak mengalir, menciptakan ruang lembap yang ideal untuk pertumbuhan jamur. Sisakan celah minimal 5–10 cm agar sirkulasi tetap berjalan.
Jika memungkinkan, gunakan alas kaki lemari dari bahan anti lembap. Pastikan bagian belakang lemari tidak menutup seluruh area dinding. Periksa bagian ini secara berkala untuk memastikan tidak ada noda lembap yang muncul tiba-tiba.
Gunakan pengganjal kayu atau material penahan agar lemari tidak bersentuhan langsung dengan tembok. Dengan begitu, aliran udara tetap terjaga dan risiko jamur jauh lebih kecil.
6. Pindahkan Tanaman Menjauh dari Dinding Rumah
Tanaman yang terlalu dekat dengan tembok menyimpan kelembapan dalam jangka panjang. Air dari media tanam, siraman harian, dan cipratan hujan bisa terserap oleh dinding. Akibatnya membuat permukaan tembok lembap meskipun tidak terkena langsung oleh air hujan, lho.
Pot besar atau semak yang menyentuh dinding harus dipindahkan. Beri jarak agar sirkulasi udara bisa mengeringkan area sekitarnya. Jika halaman rumah sempit, bisa menggunakan rak tanaman gantung atau pot berdiri.
Cek juga bagian belakang pot karena air sering tertinggal dan sulit menguap. Penataan tanaman yang lebih strategis akan mengurangi risiko lembap dan menjaga kondisi dinding tetap aman.
7. Gunakan Kanopi atau Tirai Luar untuk Lindungi Dinding
Air hujan yang langsung menghantam dinding bagian luar rumah akan mempercepat proses kelembapan. Kanopi atau tirai luar bisa membantu menahan tetesan air langsung ke dinding. Area seperti jendela, ventilasi, atau garasi terbuka sangat cocok menggunakan pelindung ini.
Bahan tirai luar sebaiknya tahan air dan kuat terhadap angin. Pemasangan kanopi juga bisa memperluas area teduh, sehingga dinding tidak terpapar sinar matahari atau hujan.
Jangan lupa periksa secara berkala kondisi kanopi agar tidak terjadi kebocoran. Pastikan juga air yang tertampung dapat mengalir ke saluran drainase dengan lancar, ya!
Nah, itu lah beberapa cara efektif untuk mengatasi tembok lembap yang bisa langsung dicoba. Langkah-langkah tersebut bisa membantu mencegah kerusakan lebih parah sekaligus menjaga tampilan rumah tetap nyaman dilihat.
Mulai dari perbaikan kecil sampai perawatan rutin, semua punya peran penting dalam menjaga dinding tetap awet. Jangan tunggu lembapnya menyebar makin luas, lebih cepat ditangani, lebih aman untuk bangunan dan isinya.
Artikel Menarik Lainnya!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com
