Infomalangraya.com –
Pavel Durov, CEO Telegram, ditangkap di bandara dekat Paris pada hari Sabtu, dilaporkan sebagai bagian dari penyelidikan awal terhadap pendekatan aplikasi yang lemah terhadap moderasi dan kegagalan untuk mengekang kemungkinan kegiatan kriminal, menurut yang mengutip media berita Prancis BFM Dan TF1Telegram juga dilaporkan dituduh tidak bekerja sama dengan polisi. Durov ditahan setelah tiba di bandara Le Bourget dengan jet pribadi, Reuters dilaporkan.
Telegram adalah salah satu platform media sosial terpopuler di dunia, dan digunakan secara luas di beberapa wilayah Eropa dan Asia khususnya. Durov mengatakan bahwa jumlah pengguna aktif bulanannya hampir mencapai satu miliar. Aplikasi ini menggunakan enkripsi end-to-end dan mendukung grup yang beranggotakan puluhan ribu orang, sehingga memungkinkan berbagi informasi dan konten tanpa sensor secara massal. Menurut kekhawatiran investigasi saat ini mencakup kegagalan aplikasi untuk memberantas perdagangan narkoba, materi pelecehan seksual anak, dan aktivitas penipuan.