Kehadiran Chef Ashley Garvey di Bali: Menghadirkan Street Food Global dengan Sentuhan Lokal
Bali kembali menghadirkan inovasi dalam dunia kuliner dengan kehadiran seorang koki yang memiliki pengaluan internasional, yakni Chef Ashley Garvey. Karier Chef Ashley tidak lepas dari pengaruh besar seorang maestro kuliner Italia, Riccardo Momesso. Warisan yang diberikan oleh Momesso kepada murid-muridnya adalah pembentukan filosofi yang kuat dalam memasak.
Menurut Momesso, memasak yang hebat adalah tentang merasakan bahan, bukan hanya mengikuti resep. Hal ini mendorong para muridnya untuk berani menyesuaikan diri dengan kualitas bahan terbaik yang tersedia. Selain itu, ia juga menanamkan mentalitas untuk berani keluar dari zona nyaman klasik, menggabungkan teknik presisi dengan rasa yang kuat dan berkarakter, tanpa takut menjadi ekspresif dalam kreasi. Yang paling penting, ia mengedepankan penghargaan tertinggi pada kualitas bahan makanan, di mana teknik yang digunakan selalu bertujuan untuk menonjolkan esensi rasa bahan baku, bukan menyembunyikannya.
Chef Ashley, yang dibentuk oleh Momesso, memiliki dasar teknik klasik Mediterania/Italia yang kuat, namun dengan jiwa yang berani mengambil risiko dan bercerita melalui makanan. Jejak karier Chef Ashley mencakup dapur-dapur berkelas internasional termasuk yang berbintang Michelin. Kini, ia memilih posisi strategis di Hotel Mamaka by Ovolo di jantung Kuta, Bali.
Sorotan utama saat ini adalah pendekatan Chef Ashley terhadap salah satu format kuliner street food global, yang ia reinterpretasi dengan identitas Bali di restorannya, Street 32. Keputusan Chef Ashley untuk fokus pada Street Food Global dengan Identitas Bali di Street 32 adalah langkah signifikan. Keahlian yang ia peroleh dari Momesso dan dapur fine dining kini diterapkan untuk “meningkatkan level” hidangan yang secara tradisional sederhana.
Street food yang ia sajikan adalah interpretasi cermat dari makanan jalanan global yang dieksekusi dengan teknik presisi dan perhatian pada kualitas bahan. “Filosofi yang saya bawa sangat selaras dengan Kuta, makanan bukan hanya rasa, tetapi juga atmosfer, yang dibentuk oleh musik samar, gelas yang beradu, dan percakapan yang mengalir,” ungkap Chef Ashley saat dijumpai di tempat kerjanya.
Dengan menghadirkan hidangan yang kasual, ekspresif, dan selaras dengan ritme Kuta, Chef Ashley menciptakan kuliner yang merayakan dinamika hidup lokal. Selain itu, jejak karirnya di Mozaic Beach Club dan Shishi Izakaya telah membuktikan kemampuannya mengawinkan latar belakang Mediterania/Italia dengan rempah, teknik, dan rasa Asia Tenggara, yang kini diejawantahkan sebagai Street Food Global yang diberi sentuhan lokal.
Di samping kepemimpinannya di Kuta Social Club dengan hidangan Small Plates seperti Grilled Peppers with White Anchovies dan From the Grill & the Sea yang mencakup Grilled Octopus hingga Char-Grilled Slipper Lobsters.
Inovasi terbesar Chef Ashley terletak pada pengarahan konsep Street 32. Di sini, alih-alih menyajikan hidangan jalanan otentik, ia menghadirkan street food yang ditata ulang dengan sentuhan lokal. Seolah-olah mengambil soul food dari jalanan dunia dan memasukkannya ke dalam cetakan rasa Bali. Ini menciptakan kuliner yang dapat dinikmati semua kalangan kasual dan ekspresif, namun dengan kualitas dan kedalaman rasa yang hanya bisa dicapai oleh koki yang memiliki formasi sekelas anak didik Chef Riccardo Momesso.
Kehadiran Chef Ashley Garvey di Kuta, fokusnya pada eksplorasi Mediterania yang bebas di rooftop, dan reinterpretasi global street food di Street 32. Hal ini menegaskan bahwa ia adalah koki yang merayakan dinamika hidup dan pengalaman, membawa warisan teknik tinggi Momesso ke level yang lebih membumi dan inklusif.







