InfoMalangRaya.com– China akan mengirimkan Wakil Presiden Han Zheng ke acara pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat yang akan digelar hari Senin 20 Januari.
Trump mengirimkan undangan ke Presiden Cina Xi Jinping, serta beberapa pemimpin negara lainnya – tindakan di luar tradisi mengingat para pemimpin asing biasanya tidak diundang ke acara pelantikan presiden AS.
Sebagai presiden, Xi sendiri tidak pernah menghadiri undangan acara pelantikan atau penobatan pemimpin suatu negara, dan sebagai penggantinya dia mengirimkan utusan. Duta Besar China untuk AS menghadiri dua pelantikan presiden terakhir, pada tahun 2017 (pelantikan Trump periode pertama) dan 2021 (pelantikan Joe Biden).
Keputusan Xi untuk mengirim Han ke AS mengisyaratkan bahwa dia ingin “menempatkan Trump dalam mode pembuatan kesepakatan, tetapi [dia] tidak ingin menjadi aktor pendukung dalam pertunjukan Trump pada tanggal 20 Januari,” kata Neil Thomas, seorang peneliti perpolitikan China di Asia Society Policy Institute.
Juru bicara Trump, Karoline Leavitt, mengatakan kepada media AS bahwa undangan kepada Xi adalah “contoh dari Trump menciptakan dialog terbuka dengan para pemimpin negara yang bukan hanya sekutu kami, tetapi juga musuh dan kompetitior kami”.
Undangan tersebut juga bisa diartikan sebagai upaya Trump untuk menunjukkan kepada dunia “kemampuannya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan Xi dan bahwa di antara mereka ada hubungan spesial “, kata Yun Sun, direktur program China di Stimson Center di Washington, seperti dilansir BBC Jumat (17/1/2025).
Laporan-laporan sebelumnya menunjukkan bahwa sebagian penasihat Trump menginginkan kedatangan Cai Qi. Kerap dipandang sebagai tangan kanan Xi Jinping, pria berusia 66 tahun itu saat ini menempati satu dari tujuh kursi Komite Tetap Politbiro Partai Komunis, yang setara dengan kabinet.
Namun sebagai wakil presiden, Han memiliki “peran sangat senior dalam sistem pemerintahan negara China” dan keputusan Beijing untuk mengirimnya bisa dipandang sebagai bentuk “penghormatan kepada Trump”, kata Chong Ja-Ian, seorang pakar di Carnegie China.Han, yang diangkat sebagai wakil presiden pada Maret 2023, dikenal sebagai “orang nomor 8” – pejabat paling senior dalam pemerintahan China setelah tujuh orang yang duduk di Komite Tetap Politbiro.
Han, 70, juga pernah duduk di kursi Politbiro tersebut sampai Oktober 2022, ketika Xi memulai periode ketiganya sebagai pemimpin China dan menunjuk orang-orang yang paling dipercayai olehnya untuk menduduki jabatan-jabatan terpenting.
Sebelum masuk ke lingkaran kekuasaan tertinggi di Beijing, Han menghabiskan masa karir politiknya di Shanghai, di daerah kelahirannya.
Fakta bahwa Han tidak lagi duduk di kursi Politbiro kemungkinan juga menjadi pertimbangan Beijing untuk mengirimnya ke Washington DC guna menghadiri pelantikan Trump.*