InfoMalangRaya.com– China sedang menyelidiki empat pekerja di perusahaan teknologi raksasa Taiwan Foxconn dengan tuduhan penyuapan dan penggelapan, sementara pihak berwenang di Taipei penahanan keempatnya “janggal”.
Dewan Urusan Daratan – badan pemerintah Taiwan yang mengurus segala yang berkaitan dengan kebijakan China daratan– hari Jumat (11/9/2024) mengatakan bahwa pihak berwenang di kota Zhengzhou telah menangkap keempat pekerja Foxconn itu dengan alasan pelanggaran yang setara dengan “pelanggaran kepercayaan” dalam hukum Taiwan.
“Keadaan yang melatarbelakangi kasus ini cukup aneh,” kata dewan tersebut, seraya menambahkan bahwa Foxconn telah menyatakan bahwa para pekerjanya tersebut tidak melakukan tindakan yang merugikan perusahaan, lansir AFP.
Hari Sabtu, kantor berita resmi China Xinhua mengutip Kantor Urusan Taiwan – badan pemerintah China yang menangani urusan berkaitan dengan Taiwan – bahwa keempat pekerja Foxconn itu diperiksa sebagai tersangka kejahatan berupa penggelapan dan penerimaan suap.
Laporan Xinhua itu tidak menyebutkan identitas orang-orang yang ditangkap dan penjelasan lebih rinci apa saja tuduhan yang kenai atas mereka.
Straits Exchange Foundation, badan semi resmi di Taiwan yang menangani orang dan perusahaan yang berurusan dengan China, hari Jumat mengatakan kepada AFP bahwa keempat orang yang ditahan China itu adalah orang Taiwan.
Dewan Urusan Daratan di Taipei mengatakan kasus tersebut kemungkinan melibatkan korupsi dan penyalahgunaan wewenang oleh segelintir petugas keamanan.
Foxconn, yang namanya resminya Hon Hai Precision Industry, merupakan kontraktor pembuatan barang-barang elektronik terbesar dunia yang membuat produk-produk teknologi perusahaan terkemuka dunia, termasuk Apple.
Kebanyakan pabriknya berada di China, termasuk di Zhengzhou, yang dijuluki sebagai “iPhone City” karena sebangian besar iPhone dibuat di pabrik Foxconn yang berada di kota itu.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan menegaskan tidak akan sungkan untuk mengambil alih kontrol pulau itu, yang memiliki pemerintahan sendiri, dengan kekuatan militer.
Beberapa hari lalu, Presiden Taiwan Lai Ching-te menegaskan bahwa Taipei memiliki kedaulatan sendiri dan akan melawan pihak-pihak yang berusaha menganeksasi wilayahnya.*