InfoMalangRaya.com – Di tengah meningkatnya permintaan elemen kimia dalam teknologi energi terbarukan, sekelompok ilmuwan China mengklaim telah menemukan sebuah metode untuk mengekstrak lithium air laut, lapor South China Morning Post pada Jumat (27/09/2024).
Lithium terutama bersumber dari bijih batuan keras, yang melibatkan proses yang boros energi dan mahal bagi lingkungan. Namun, proses baru ini menghadirkan teknik ekstraksi lithium air laut yang baru dengan menggunakan energi matahari.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Zhu Jia, dari Universitas Nanjing, dan Mi Baoxia, dari Universitas California, Berkeley, mengusulkan perangkat ekstraksi dan penyimpanan lithium bertenaga transpirasi matahari (STLES) yang menggunakan sinar matahari untuk mengekstraksi dan menyimpan lithium dari air garam.
Ada sekitar 230 miliar ton lithium di dalam air laut, atau sekitar 16.000 kali lipat dari cadangan logam yang bisa dieksploitasi saat ini.
Karena biaya tinggi dan tantangan teknis lainnya, ekstraksi lithium dari air laut belum menjadi sumber utama lithium. Namun, penelitian baru ini dapat membuka jalan untuk ekstraksi tersebut.*
Trending
- Harga Ayam Potong di Ponorogo Terus Meroket, Pedagang dan Pembeli Tertekan
- Turut Bingung Di Labirin Tanpa Ujung di Exit 8
- Jawa Tengah Catat Kasus Mengakhiri Hidup Tertinggi di Indonesia Tahun 2024
- Benjamin Pavard: Tawaran Marseille Tak Bisa Ditolak!
- Lelang Aset Rampasan, Kejari Kota Malang: Ada Ruko Strategis hingga Tanah Luas
- Spot Kemping di Trawas yang Instagramable dan Nyaman untuk Keluarga
- Motoe, Kejuaraan Dunia Sepeda Listrik, akan jeda karena kurangnya minat
- Bisa Bahaya! Ini Penyebab Jok Motor Licin dan Cara Mengatasinya