Kinerja Citi Indonesia di Tengah Dinamika Ekonomi Global
Kinerja Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) terus menunjukkan tren pertumbuhan positif meskipun menghadapi dinamika ekonomi global. Pada kuartal III 2025, bank tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp2,3 triliun. Hal ini didorong oleh peningkatan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 10 persen secara year on year (YoY), serta rasio dana murah (
low cost fund
) yang stabil di level 78 persen.
Dengan pencapaian tersebut, Citi Indonesia mencatat tingkat profitabilitas yang solid. Return on Equity (ROE) tercatat sebesar 15,4 persen dan Return on Assets (ROA) sebesar 4,1 persen. Rasio permodalan dan likuiditas juga tetap berada pada tingkat yang kuat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 277 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) di angka 154 persen.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) meningkat menjadi 35,8 persen dari 33,1 persen pada tahun sebelumnya. CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, menegaskan bahwa kinerja positif ini mencerminkan kekuatan bisnis bank serta kepercayaan nasabah perusahaan terhadap Citi.
“Dengan peningkatan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 10 persen YoY dan rasio
low cost fund
yang stabil di angka 78 persen, Citi terus mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan,” ujarnya saat Konferensi Pers Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Triwulan III 2025 di Jakarta, Selasa (18/11).
Perluasan Bisnis dan Inovasi dalam Layanan
Citi yang telah beroperasi selama 57 tahun di Indonesia menyatakan akan tetap menjaga prinsip tata kelola dan kehati-hatian dalam ekspansi bisnis. Pada kuartal III 2025, unit bisnis
banking
mencatat pertumbuhan signifikan dengan peningkatan permintaan solusi perbankan dari perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, hingga institusi sektor publik.
Kinerja ini memperkuat posisi Citi sebagai mitra strategis bagi klien multisektor yang membutuhkan layanan keuangan terintegrasi. Pada periode yang sama, Citi Indonesia bekerja sama dengan Citi Issuer Services Asia South menyelenggarakan acara Citi Data Centre Day pertama di kawasan Asia.
Forum ini menjadi ruang kolaboratif bagi pelaku industri untuk membahas perkembangan ekosistem infrastruktur data centre berbasis inovasi dan keberlanjutan, serta mendorong transformasi digital nasional.
Pertumbuhan dalam Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS)
Pada bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS), sepanjang triwulan III tahun 2025, Citi Indonesia mencatat pertumbuhan positif sebesar 3 persen dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama. Selain itu, Citi Indonesia juga melakukan ekspansi untuk layanan jaringan
collection
melalui layanan omnicollection untuk aliran dana ritel dan
e-commerce.
Pada kuartal III tahun ini, seluruh klien TTS di Indonesia telah bermigrasi ke platform CitiDirect V3 yang menawarkan sistem manajemen kas dengan kapabilitas keamanan yang lebih kuat. Disertai peluncuran solusi integrasi digital Host to Host dan API untuk beberapa klien utama di sektor teknologi dan layanan keuangan.
Selain itu, TTS mencatat pertumbuhan pemasok sebesar 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya dalam program Pembiayaan Rantai Pasokan. Program ini bertujuan memperkuat dukungan modal kerja bagi pemasok lokal di seluruh Indonesia. Penyediaan solusi digital dinilai mampu memperluas jangkauan layanan Citi hingga ke wilayah bisnis kecil di daerah kepulauan.
Pengembangan Bisnis Investor Services
Bisnis Investor Services di Citi Indonesia terus mendukung perkembangan pasar modal Indonesia, termasuk melalui kolaborasi dengan regulator pada berbagai inisiatif. “Pada triwulan III tahun 2025, Citi juga berpartisipasi dalam berbagai forum yang diinisiasikan oleh regulator seperti
working group, focus group discussion
(FGD), dan
task force
agar dapat mengikuti perkembangan pasar,” imbuhnya.







