InfoMalangRaya.com– Para pecinta kopi kemungkinan dalam waktu dekat harus merogoh kocek lebih dalam disebabkan bahan baku minuman kesukaan mereka itu di pasar internasional mencapai rekor tertinggi.
Hari Selasa (9/12/2024), harga untuk biji kopi Arabika, yang mendominasi produksi biji kopi dunia, mencapai $3,44 per pon (0,45kg), atau naik lebih dari 80% tahun ini. Sementara itu, harga biji kopi Robusta mencapai titik tertinggi baru pada bulan September tahun ini.
Lonjakan harga disebabkan berkurangnya produksi biji kopi dari dua negara pemasok terbesar dunia, Brazil dan Vietnam, yang menghadapi tantangan cuaca buruk dalam budidaya tanaman kopi.
Rekor tertinggi terakhir untuk kopi tercatat pada tahun 1977 setelah hujan salju yang tidak biasa menghancurkan perkebunan di Brazil.
“Kekhawatiran terhadap panen tahun 2025 di Brazil menjadi pendorong utamanya,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, lansir BBC Rabu (11/12/2024).
“Negara itu mengalami kekeringan terburuk dalam 70 tahun pada bulan Agustus dan September, diikuti oleh hujan lebat pada bulan Oktober, sehingga menimbulkan kekhawatiran tanaman yang sudah berbunga bisa gagal panen.”
Bukan hanya perkebunan kopi Brazil, penghasil sebagian besar biji kopi Arabika dunia, yang rusak akibat cuaca buruk.
Pemasok Robusta terbesar dunia, Vietnam, juga menghadapi kekeringan dan curah hujan tinggi.
Kopi merupakan komoditas kedua yang paling banyak diperdagangkan di dunia berdasarkan volume, setelah minyak mentah, dan popularitasnya terus meningkat. Misalnya, konsumsi kopi di China meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dekade terakhir.
“Permintaan komoditas ini masih tinggi, sementara persediaan yang dimiliki oleh pihak produsen dan pemanggang kopi dikabarkan berada pada level rendah,” kata Fernanda Okada, analis harga kopi di S&P Global Commodity Insights.
“Tren kenaikan harga kopi diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu,” imbuhnya.*