Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    826211018p - Info Malang Raya

    Benarkah Pergeseran Matahari Penyebab Utama Suhu Jakarta Terasa Sangat Panas? Simak Penjelasan BMKG

    16 Oktober 2025
    20241211 PPPK 2024 Belitung - Info Malang Raya

    Perbedaan Gaji PPPK Penuh Waktu dan Paruh Waktu,Segini Besarannya

    16 Oktober 2025
    AA1Oq5c2 - Info Malang Raya

    Lionel Messi Sudah Memilih,La Pulga Libatkan Diri di Laga Puerto Rico vs Argentina

    16 Oktober 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Benarkah Pergeseran Matahari Penyebab Utama Suhu Jakarta Terasa Sangat Panas? Simak Penjelasan BMKG
    • Perbedaan Gaji PPPK Penuh Waktu dan Paruh Waktu,Segini Besarannya
    • Lionel Messi Sudah Memilih,La Pulga Libatkan Diri di Laga Puerto Rico vs Argentina
    • 3 Rekomendasi Kuliner Jombang Paling Enak, Murah, dan Merakyat
    • Berburu Kuliner Hemat: Rekomendasi Rumah Makan Murah di Pontianak
    • Berapa suhu normal untuk bayi?
    • Brutal tapi Manjur! Cara Keras Gattuso Sulap Italia, Dari Tim Lemah Jadi Mesin Gol di Kualifikasi Piala Dunia 2026
    • Pantau Gambut Ingatkan Bahaya Ekologis Program Etanol 10%
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - RAGAM - Daging Sapi Lokal vs Impor: Menakar Kualitas di Antara Rumput, Perawatan, dan Teknologi Pemotongan
    RAGAM

    Daging Sapi Lokal vs Impor: Menakar Kualitas di Antara Rumput, Perawatan, dan Teknologi Pemotongan

    By admin16 Oktober 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Iga Lokal 533x400 1 - Info Malang Raya

    Infomalangraya.com — Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kualitas dan sumber pangan, perdebatan tentang daging sapi lokal dan impor kembali mencuat. Bagi sebagian orang, daging sapi Australia dikenal lebih empuk dan kaya rasa, sementara daging lokal dianggap lebih segar dan terjangkau. Namun, di balik cita rasa itu, ada cerita panjang tentang perawatan, pakan, dan proses pemotongan yang menentukan kualitas daging di meja makan.

    Ahli Gizi Olahraga lulusan Universitas Oklahoma, Emilia Achmadi, menilai bahwa perbedaan paling mencolok antara sapi lokal dan impor bukan terletak pada proteinnya, melainkan pada kadar lemak serta kualitas asam lemak di dalamnya. “Kalau dari sisi protein itu tidak terlalu banyak berbeda, tapi dari jumlah lemaknya bisa sangat berbeda,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin (13/10).

    Menurut Emilia, kualitas daging sangat bergantung pada bagaimana sapi dipelihara. Sapi yang dirawat dengan baik, diberi ruang gerak, dan memiliki pakan bergizi akan tumbuh optimal hingga mencapai berat 500 kilogram. Perawatan yang konsisten juga berdampak langsung pada kandungan protein, menjadikannya lebih mudah diserap tubuh.

    Salah satu faktor pembeda yang signifikan adalah jenis pakan. Emilia menjelaskan, sapi yang diberi makan rumput segar (grass fed) cenderung memiliki kadar omega-3 lebih tinggi dibanding sapi yang diberi biji-bijian (grain fed). “Lemak esensialnya jadi berbeda. Daging sapi yang grass fed sering disebut lebih sehat karena mengandung omega-3 dan conjugated linoleic acid (CLA),” jelasnya.

    CLA, kata Emilia, berperan penting dalam produksi energi dan metabolisme lemak tubuh, terutama bagi mereka yang aktif secara fisik. “Jadi, untuk atlet atau orang yang rajin olahraga, konsumsi daging dengan kadar CLA tinggi bisa membantu performa,” tambahnya.

    Namun, kualitas daging tidak berhenti di kandang. Proses pemotongan dan pengolahan menjadi faktor penting berikutnya. Emilia mengingatkan bahwa daging berkualitas rendah biasanya lebih keras dan sulit diolah menjadi steak. “Tekstur yang tidak lembut sering kali menjadi indikasi stres pada hewan sebelum pemotongan,” katanya.

    Pandangan serupa datang dari Freedie Salim, Chef Owner Silk Bistro Jakarta, yang kerap menggunakan daging impor Australia. Menurutnya, sapi-sapi di Australia dibesarkan dengan standar kesejahteraan tinggi. “Mereka dilepas bebas di padang rumput organik dekat laut, jauh dari stres. Semua itu menjaga kelembutan dan cita rasa daging,” ujarnya.

    Freedie menambahkan bahwa proses pemotongan sapi impor dilakukan dengan teknologi modern. Sebelum disembelih, sapi diberi waktu istirahat untuk menghindari stres, kemudian dimatikan menggunakan metode stun agar tidak menimbulkan ketegangan otot yang membuat daging keras. “Setelah itu baru dikuliti, digantung, dan didinginkan,” katanya.

    Sebaliknya, di Indonesia, praktik pemotongan masih banyak mengikuti tata cara tradisional dan keagamaan. Meski sesuai aturan syariah, Freedie menilai proses ini sering kali membuat sapi stres karena dilakukan tanpa waktu istirahat yang cukup. “Saya tidak membahas ajarannya, tapi kalau sapi langsung disembelih dalam keadaan stres, ototnya menegang dan daging jadi keras,” ujarnya.

    Perbedaan cara pemeliharaan, lingkungan, dan teknologi inilah yang akhirnya membuat daging impor terasa lebih lembut dan seragam kualitasnya. Namun, baik daging lokal maupun impor memiliki keunggulannya masing-masing. Daging lokal menawarkan kesegaran dan keberlanjutan rantai pasok, sementara daging impor menghadirkan standar konsistensi dan tekstur yang sulit ditandingi. Di tengah pilihan itu, konsumen Indonesia kini dihadapkan pada pertanyaan sederhana namun penting: apa arti “kualitas” di antara rasa, nilai gizi, dan cara hewan diperlakukan?

    Jumlah Pembaca: 9

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    826211018p - Info Malang Raya

    Benarkah Pergeseran Matahari Penyebab Utama Suhu Jakarta Terasa Sangat Panas? Simak Penjelasan BMKG

    16 Oktober 2025
    number3 PNG14997 - Info Malang Raya

    3 Rekomendasi Kuliner Jombang Paling Enak, Murah, dan Merakyat

    16 Oktober 2025
    getty1210165449 2000x666 - Info Malang Raya

    Berapa suhu normal untuk bayi?

    16 Oktober 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20253
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 202412
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20242
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202440
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.