Kebiasaan Minum Bir Usai Olahraga dan Dampaknya pada Tubuh
Minum bir setelah berolahraga kini menjadi tren yang semakin populer di kalangan komunitas lari. Banyak penyelenggara lomba lari seperti 5K atau maraton menyediakan bir di garis akhir sebagai bentuk perayaan. Namun, meskipun bir mengandung air, karbohidrat, serta sedikit vitamin dan mineral, para ahli menegaskan bahwa konsumsi alkohol setelah olahraga tidak bisa disamakan dengan minuman pemulihan seperti air mineral, minuman isotonik, atau camilan berprotein tinggi.
Beberapa pakar kesehatan dan olahraga menilai bahwa menenggak bir usai olahraga bukanlah pilihan terbaik untuk pemulihan tubuh. Meski satu gelas bir mungkin tidak langsung memberikan dampak negatif, konsumsi rutin atau dalam jumlah banyak bisa menghambat proses pemulihan dan performa fisik. Berikut beberapa dampak dari meminum bir usai berolahraga:
1. Risiko Dehidrasi
Setelah berolahraga, tubuh memerlukan cairan untuk menggantikan yang hilang melalui keringat. Di sinilah masalah muncul, karena bir bersifat diuretik, yaitu memicu tubuh membuang lebih banyak cairan melalui urin. Studi menunjukkan bahwa konsumsi minuman beralkohol dengan kadar alkohol 4 persen setelah olahraga bisa meningkatkan jumlah urin yang dikeluarkan, sehingga memperbesar risiko dehidrasi. Untuk mengurangi efek ini, disarankan memilih bir dengan kadar alkohol rendah atau beralih ke alternatif seperti air putih, minuman elektrolit, atau bir non-alkohol.
2. Mengganggu Pola Makan dan Asupan Kalori
Satu botol bir mengandung sekitar 150 kalori, belum termasuk kalori dari makanan pendamping. Alkohol juga bisa menurunkan kendali diri sehingga memicu konsumsi makanan berlemak atau tidak sehat usai olahraga. Bagi yang tengah menjalani program diet atau pengaturan pola makan, hal ini tentu bisa mengacaukan rencana yang telah disusun.
3. Memicu Cedera dan Gangguan Pemulihan Otot
Alkohol berpotensi memperlambat proses pemulihan otot dengan menurunkan kadar hormon pertumbuhan dan testosteron. Selain itu, konsumsi alkohol juga bisa memengaruhi keseimbangan dan refleks, meningkatkan risiko cedera terutama pada mereka yang aktif secara fisik. Studi bahkan menyebutkan, atlet yang mengonsumsi alkohol lebih rentan mengalami cedera dibandingkan yang tidak minum.
4. Kualitas Tidur Menurun
Tidur yang berkualitas penting dalam proses pemulihan pasca-olahraga. Sayangnya, alkohol dapat mengganggu siklus tidur dengan mengurangi waktu yang dihabiskan dalam fase tidur dalam, fase penting untuk pemulihan otot. Akibatnya, tubuh terasa lebih lelah dan tidak segar pada keesokan harinya.
Alternatif Lebih Sehat
Untuk tetap bisa menikmati momen sosial usai olahraga tanpa mengorbankan kesehatan, ada beberapa alternatif yang lebih ramah tubuh, antara lain:
-
Bir non-alkohol
Beberapa produsen kini memproduksi bir tanpa alkohol yang tetap menawarkan cita rasa khas bir tetapi tanpa efek samping alkohol. -
Mocktail
Minuman segar tanpa alkohol seperti campuran jus buah dan air soda bisa menjadi pilihan sehat yang menyenangkan. -
Minuman pemulihan (recovery drink)
Minuman ini mengandung protein, karbohidrat, dan elektrolit yang membantu mengisi kembali energi tubuh dan mempercepat pemulihan. Contohnya adalah smoothie pisang atau segelas susu coklat.
Jika ingin menjaga performa dan kesehatan jangka panjang, disarankan untuk mengganti bir dengan pilihan yang lebih sehat dan memastikan tubuh cukup terhidrasi serta mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.