Danantara Indonesia Optimis Mendorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 7%
Badan Pengelola Investasi Daya Anak Nusantara (Danantara Indonesia) menunjukkan keyakinan yang tinggi bahwa lembaga tersebut dapat menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional, dengan target pertumbuhan mencapai 7%. Hal ini disampaikan oleh Chief Economist Danantara Indonesia, Reza Yamora Siregar, yang menjelaskan bahwa pihaknya mengelola aset senilai Rp14.000 triliun atau sekitar 1 triliun dolar AS. Angka ini mencakup sekitar 80% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Reza menekankan bahwa Danantara telah memiliki peta jalan model bisnis yang akan dijalankan ke depan. Jika rencana ini berhasil dieksekusi, maka target ambisius pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Ia menyatakan bahwa dengan pengelolaan yang baik, target 2045 untuk pertumbuhan ekonomi dapat diraih.
Untuk mewujudkan target tersebut, Danantara berencana fokus pada investasi di sektor-sektor strategis seperti mineral dan sumber daya alam (SDA), energi, ketahanan pangan, kesehatan, asuransi, serta dana pensiun. Selain itu, Reza juga menyebut bahwa Danantara telah menarik perhatian banyak investor asing. Beberapa negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Uni Eropa menunjukkan minat besar untuk masuk ke dalam industri-industri Indonesia.
Menurut Reza, potensi investasi yang dimiliki Indonesia sangat besar. Dengan bekal kapasitas dan mandat yang dimiliki, ia yakin bahwa dorongan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6-7% dapat terealisasi. “Saya percaya diri 6-7% itu tidak sulit,” ujarnya.
Peran Danantara dalam Penguatan Ekonomi Nasional
Sebelumnya, Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyampaikan bahwa percepatan investasi dan hilirisasi di berbagai sektor strategis yang dilakukan oleh BPI Danantara akan menjadi penggerak penting bagi penguatan ekonomi nasional. Menurutnya, Danantara dapat berperan sebagai motor penggerak investasi di sektor-sektor prioritas seperti energi, ketahanan pangan, dan perikanan.
Misbakhun menegaskan pentingnya peran Danantara dalam memperkuat komponen pertumbuhan ekonomi, khususnya pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang merupakan indikator utama investasi nasional. Ia menilai bahwa Danantara memiliki ruang gerak yang sangat luas dalam investasi dan hilirisasi.
Dengan mandat dan kapasitas yang dimilikinya, Danantara diharapkan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan reformasi struktural sebagai landasan untuk membangun ekosistem investasi yang kuat, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.
Fokus pada Sektor Strategis dan Kemitraan Global
Selain fokus pada sektor-sektor strategis, Danantara juga berupaya membangun kemitraan global untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian global. Dengan adanya kerjasama dengan investor asing, Danantara diharapkan mampu mempercepat proses transformasi ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia.
Investasi di sektor energi, misalnya, akan menjadi salah satu prioritas. Hal ini karena sektor energi merupakan tulang punggung dari sektor lain, termasuk industri, transportasi, dan perumahan. Di sisi lain, ketahanan pangan juga menjadi fokus utama, mengingat kebutuhan pangan masyarakat yang semakin meningkat.
Kesehatan dan asuransi juga menjadi bagian dari strategi Danantara. Dengan meningkatkan akses layanan kesehatan dan perlindungan sosial, perekonomian akan lebih stabil dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Dengan visi yang jelas dan strategi yang terarah, Danantara Indonesia berkomitmen untuk menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pengelolaan aset yang optimal, penarikan investasi dari luar negeri, dan fokus pada sektor-sektor strategis, Danantara diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 7% dalam waktu dekat. Dengan demikian, perekonomian Indonesia akan lebih kuat, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.