InfoMalangRaya.com – Irak mulai mengekstradisi sejumlah tentara pendukung Assad yang berada di negara tersebut kembali ke Suriah, kata pejabat Irak pada Rabu.
Hampir 2.500 tentara Suriah saat ini berkemah di dekat perbatasan di Anbar, Irak barat, setelah melarikan diri dari serangan kilat pasukan oposisi yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menggulingkan rezim Assad pada awal bulan ini.
Keputusan itu disampaikan Letnan Jenderal Qais al-Mohammedawi, wakil komandan Komando Operasi Gabungan, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Irak. Al-Mohammedawi tidak menjelaskan lebih lanjut tentang keputusan pemerintah itu.
Seluruh personel militer yang mengikuti wajib militer di bawah rezim Assad telah diberikan amnesti oleh pemerintah transisi yang dipimpin oleh HTS.
Pihak oposisi mengatakan bahwa mereka akan melindungi nyawa para tentara setelah ribuan orang menyerah dalam serangan cepat pasukan oposisi di seluruh negeri.
Sebuah sumber keamanan Irak mengkonfirmasi kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa sebagian besar tentara tersebut ingin kembali ke Suriah.
“Mereka telah menerima jaminan bahwa kembalinya mereka ke negara mereka tidak akan mengancam nyawa mereka,” kata pejabat tersebut dengan syarat tidak disebutkan namanya.
Para tentara tidak akan dipaksa untuk kembali ke Suriah dan dapat tetap tinggal di Irak jika mereka menginginkannya, kata al-Mohammedi.
Pihak berwenang Irak sebelumnya mengatakan bahwa mereka sedang menunggu Suriah stabil sebelum mengatur pemulangan mereka.
Hal ini terjadi sehari setelah Al-Araby melaporkan bahwa para pejabat senior rezim – di antaranya saudara laki-laki Bashar al-Assad, Maher – telah melarikan diri ke Irak dan bersembunyi di Sulaymaniyah, sebuah kota di wilayah Kurdistan.
Para pejabat pemerintah Irak dan Kurdi membantah laporan tersebut.*