Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1L35Zy - Info Malang Raya

    Kaesang Ingatkan Kader PSI Jangan Korupsi Usai Ayahnya Ditangkap KPK

    26 Agustus 2025
    AA1L2ipp - Info Malang Raya

    Semen Padang FC vs PSM Makassar 1-1, Komentar Pelatih Terbuka

    26 Agustus 2025
    Gejala Alergi Susu Sapi pada Bayi - Info Malang Raya

    Kenali 8 Gejala Alergi Susu pada Bayi Sejak Dini!

    26 Agustus 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Kaesang Ingatkan Kader PSI Jangan Korupsi Usai Ayahnya Ditangkap KPK
    • Semen Padang FC vs PSM Makassar 1-1, Komentar Pelatih Terbuka
    • Kenali 8 Gejala Alergi Susu pada Bayi Sejak Dini!
    • Kecelakaan Beruntun di Kediri Libatkan Empat Kendaraan, Dua Pemotor Tewas di Tempat
    • Pembangunan Wisata Air dan Kuliner di Kalimalang Bekasi Dikritik Lingkungan
    • Bogor Naikkan Pajak Bumi dan Bangunan 150 Persen
    • Lihat F1 Powerboat 2025, Menteri Dito Ajak Masyarakat Siap Sambut Kompetisi Global
    • Rekan Seklub Kevin Diks Cetak Sejarah di Timnas Korsel
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - INTERNASIONAL - Dari Kisah Mariyam hingga Roti Konde di Nusantara
    INTERNASIONAL

    Dari Kisah Mariyam hingga Roti Konde di Nusantara

    By admin6 Januari 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    roti mariyam dan roti canay - Info Malang Raya

    Roti Maryam, Roti Canai dan  Roti Konde, menu khas yang sering muncul di bulan Ramadhan dan sajian saat berbuka puasa merupakan tradisi kalangan warga keturunan Arab Indonesia

    InfoMalangRaya.com | MEMASUKI bulan Ramadhan banyak tradisi beraneka ragam yang menjadi ciri khas di berbagai tempat di Indonesia, di antaranya adalah mempersiapkan menu khusus untuk buka puasa yang biasanya hanya muncul dan ramai diburu orang selama Ramadhan.

    Satu di antaranya adalah bubur Harisah atau Surbah yang banyak dijadikan sebagai menu sajian khas saat berbuka puasa dan menjadi tradisi di kalangan warga keturunan Arab yang ada di Indonesia.

    Meski pada hari biasa telah menjadi menu rutin yang menjadi kudapan rutin dalam kalangan keturunan Arab, menu yang juga disajikan selama bulan Ramadhan adalah Roti Mariyam atau Cane, yang disantap dengan kuah Sayur Kari atau Gulai Kambing.

    Sejarah roti Maryam

    Roti Maryam atau Roti Maria, meski sejarah awal dan perkembangannya belum dapat diketahui secara pasti, namun dari sejumlah sumber menyebutkan bahwa makanan berwarna kuning yang terbuat dari tepung gandum sebagai bahan utamanya ini berasal dari Qatif, sebuah daerah tertua di Teluk Arab yang sudah di huni sejak ribuan tahun oleh para pengikut Nestorian sebelum Islam.

    Nestrorian adalah sekte dalam ajaran Nashrani kuno di jazirah Arabia yang meyakini dua kepribadian Isa sebagai manusia dan unsur ke-Illahian.

    Luas Kota Qatif terbentang dari Safwa di Utara hingga ke Dammam Selatan yang kini menjadi bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan Saudi Arabia.

    Disebut Roti Mariyam oleh penduduk Qatif kuno, karena roti itu biasa dibuat dan dimakan oleh Mariyam ibunda Isa. As. Bahkan tradisi membuat roti dengan sebutan roti mariyam yang berlangsung pada setiap tanggal 25 di bulan Shafar dalam penanggalan Hijriyah, masih dilakukan oleh penduduk Qatif hingga hari ini.

    Tanggal tersebut diyakini oleh penduduk setempat sebagai peringatan hari wafatnya Mariyam Binti Imran, ibunda Nabi Isa AS.

    Dari penduduk Qatif kuno, pembuatan dan penyajian Roti Mariyam kemudian menyebar keseluruh Jazirah Arab, termasuk menjadi salah satu makanan pokok para penduduk di Yaman.

    Mereka menggunakan bahan dasar tepung gandum dengan campuran margarin sejenis Minyak Samin yang terbuat dari susu kambing. Roti pipih dan tipis berbentuk bulat itu dibuat matang dengan cara di tempel pada tungku oven yang terbuat dari tanah liat berbentuk kubah.

    Tidak hanya di Timur Tengah, jenis roti serupa juga menjadi makanan pokok masyarakat Hindustan (nama lain dari negara yang disebut India sebelum pemisahan dengan Pakistan) sejak berabad-abad yang lampau, yang konon mulai diperkenalkan pertama kalinya oleh orang-orang di Chennai, ibu kota Negara Bagian Tamil Nadu di India yang dahulu dikenal dengan sebutan Madras.

    Dari nama kota itulah yang kemudian memunculkan nama dengan sebutan Roti Canai.

    Orang-orang India yang berimigrasi ke semenanjung Melayu, Roti Canai inipun kian semakin dikenal meluas dan merupakan jenis makanan yang banyak di konsumsi oleh etnis Melayu di Asia Tenggara.

    Mereka melafalkannya dengan sebutan “Roti Cane” dan terbiasa menyantapnya dengan kuah sayur kari atau gulai.

    Roti canai atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Roti Maryam’, di Indonesia merupakan roti pipih yang empuk dan dibuat tanpa menggunakan pengembang. Roti Maryam di Indonesia, terutama di Jawa diperkenalkan pertama kalinya oleh masyarakat Arab yang yang sudah berdiaspora di Nusantara.

    Adanya koloni-koloni Arab, terutama di pulau Jawa yang kemudian memunculkan sejumlah kampung Arab, Roti Mariyam sama halnya dengan jenis masakan lainnya, seperti nasi kebuli, kue kamir, sambosah dan lain-lain, menjadi jenis masakan khas keturunan Arab yang dikenal secara meluas dan kini sudah disukai oleh hampir sebagaian masyarakat Indonesia.

    Terlebih lagi karena rasanya yang telah disesuaikan dengan cita rasa lidah Nusantara, akibat adanya akulturasi dengan budaya lokal, baik bahan baku yang digunakan maupun cara penyajiannya, demikian juga pemunculan nama lain sebagai pengganti nama asalnya, salah satunya adalah nama Roti Mariyam dengan sebutan “Roti Konde”.

    Penamaan Roti Konde diambil dari bentuk adonan mentah yang bentuknya menyerupai konde, sanggul rambut ciri khas wanita di Nusantara.

    Bahan baku pembuatan Roti Konde yang dibuat oleh para peranakan Arab Indonesia yang berasal dari Hadramaut, selanjutnya disebut dengan istilah Hadharim, cara pembuatannya pun telah mendapatkan sentuhan yang menggunakan bahan olahan baru seperti telur ayam kampung dan margarin (mentega).

    Roti Mariyam yang di tempat asalnya biasa disajikan dengan polos, menggunakan kuah dari bahan olahan daging kambing atau madu. Di Indonesia, dalam kalangan keluarga Hadharim di kampung-kampung Arab, akan ditemukan sajian Roti Mariyam yang dikreasikan dengan beberapa isian seperti dicampur dengan berbagai topping manis dan penambah kelezatan, antaranya keju parut, susu kental manis dan selai coklat.

    Sebenarnya tidak ada aturan waktu untuk mengonsumsi Roti Mariyam, tapi mengkonsumsi olahan khas dari Timur Tengah ini, budaya di negara asalnya secara umum dijadikan sebagai sajian untuk sarapan di pagi hari, demikian pula oleh para peranakan Arab (Hadharim) di Indonesia

    Roti Maryam di Empang Bogor

    Kanung Bogor, nama yang dinisbatkan pada nama perintisnya, Ibu Nur Sungkar yang sudah membuat olahan Roti Mariyam sejak tahun 1974, bisa dibilang sebagai pionir penjualan Roti Mariyam di kampung Arab, Empang Bogor.

    Awalnya sejak usahanya itu dirintis hanya melayani pesanan. Tapi kini oleh penerusnya, produksi olahan Roti Maryam atau Roti Konde dibuat dan dikemas secara modern memakai  brand bisnisnya dengan nama Kanung Bogor.

    Baik ukuran maupun rasa, diperkaya dengan banyak varian, salah satunya yang menggunakan topping coklat dan dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama di lemari pendingin, karena semua jenis olahan khas Timur Tengah tersebut disajikan dalam bentuk frozen.*/Abdullah Abubakar Bataefie,  Ketua Pusat Dokumentasi & Kajian Al-Irsyad Bogor

    Jumlah Pembaca: 161

    dari hingga Kisah Konde Mariyam Nusantara roti
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    AA1L35Zy - Info Malang Raya

    Kaesang Ingatkan Kader PSI Jangan Korupsi Usai Ayahnya Ditangkap KPK

    26 Agustus 2025
    AA1L38xS - Info Malang Raya

    Bogor Naikkan Pajak Bumi dan Bangunan 150 Persen

    26 Agustus 2025
    AA1L38xS - Info Malang Raya

    PBB Kota Bogor 2025 Melonjak 150%

    26 Agustus 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20252
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 20242
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20241
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202426
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.