Kiprah Politik H Irmawan di Aceh dan Senayan
H Irmawan, S.Sos., M.M. adalah sosok yang tidak asing lagi bagi masyarakat Gayo Lues maupun Aceh secara umum. Sebagai politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ia dikenal sebagai putra daerah yang berhasil menembus Senayan setelah melalui perjalanan panjang dalam dunia politik.
Lahir pada 21 Desember 1967 di Aceh Tenggara, Irmawan memulai kariernya sebagai birokrat di jajaran Pemkab Aceh Tenggara. Ketika Kabupaten Gayo Lues dimekarkan pada tahun 2002, ia pindah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Gayo Lues pada masa awal kepemimpinan Pj Bupati pertama, H. Muhammad Ali Kasim Kemaladerna. Dari sanalah langkah awalnya dimulai sebelum akhirnya terjun ke panggung politik.
Pada tahun 2007, Irmawan ikut bertarung dalam Pilkada pertama Gayo Lues sebagai calon bupati. Meski gagal, kiprahnya membuat masyarakat mulai mengenal sosok mantan Ketua DPD KNPI itu. Ia tidak patah arang, justru semakin meneguhkan niatnya untuk berpolitik.
Dua tahun kemudian, pada 2009, Irmawan berhasil terpilih sebagai anggota DPR Aceh dari PKB. Namun, baru tiga tahun menjabat, ia mengundurkan diri karena kembali maju dalam Pilkada Gayo Lues 2012. Perjuangannya kali ini belum membuahkan hasil, tetapi dari titik itulah, ia justru mencatat sejarah sebagai tokoh pertama asal Gayo Lues yang berhasil duduk di Senayan pada Pemilu 2014.
Pada periode 2014–2019, Irmawan terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Aceh I dengan raihan 40.191 suara. Ia ditempatkan di Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan. Di periode berikutnya (2019–2024), ia kembali mendapat kepercayaan rakyat dengan perolehan 57.289 suara dan dipercayakan oleh partai duduk di Komisi V yang membidangi infrastruktur, transportasi, serta daerah tertinggal.
Pada Pileg 2024, Irmawan kembali terpilih sebagai petahana Aceh I dengan perolehan suara yang meningkat tajam, yaitu 125.234 suara. Kali ini, Irmawan tidak berpindah Komisi dari Komisi V DPR RI.
Selain aktif di DPR, Irmawan juga dipercaya sebagai Ketua DPW PKB Aceh sejak 2009 dan masuk dalam jajaran pengurus DPP PKB sejak 2019. Ia juga turut membidani lahirnya Undang-Undang Pesantren.
Selama di Senayan, sejumlah sikap politiknya tercatat dalam sejarah parlemen. Beberapa di antaranya termasuk mendorong pembahasan ulang RUU Penjaminan yang dinilai kurang berpihak pada UMKM, ikut mengusulkan RUU Pengampunan Nasional, serta menyuarakan dukungan terhadap Perppu KPK pada 2015. Dalam uji kelayakan calon Kapolri Badrodin Haiti, Irmawan juga menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan polisi di daerah pemekaran.
Kini, suami dari Ellis Dewi dan ayah dari empat anak itu masih aktif mengawal aspirasi masyarakat Aceh di Senayan. Dari meja birokrat di Seribu Bukit, kiprahnya merambah ke panggung politik nasional, menjadikannya salah satu putra daerah yang berpengaruh dalam kancah politik tanah air.