De Klassieker Dihentikan, Marco van Basten Tuntut Hal Ini

OLAHRAGA133 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Laga De Klassieker, AFC Ajax vs Feyenoord, pada Minggu (24/9/2023) tak berlangsung hingga tuntas. Wasit Serdar Gozubuyuk menghentikan pertandingan pada menit ke-55 karena ulah suporter Ajax.

Suporter Ajax sudah berulah sejak babak pertama. Pada menit ke-23, salah satu suporter melemparkan gelas plastik ke lapangan. Hal itu membuat Gozubuyuk menghentikan pertandingan dan baru memulainya lagi 10 menit kemudian.

Ulah lebih buruk ditunjukkan pada pengujung babak pertama. Suporter Ajax kali ini melemparkan cerawat ke lapangan. Gozubuyuk serta-merta menginstruksikan para pemain masuk ke ruang ganti Stadion Amsterdam ArenA.

nos.nl

Sekitar 12 menit kemudian, para pemain dari kedua tim kembali ke lapangan untuk menyelesaikan menit terakhir babak pertama. Begitu babak pertama usai, para fan diultimatum. Laga akan benar-benar dihentikan jika insiden serupa terulang.

Akan tetapi, peringatan itu tak diindahkan. Hanya 10 menit setelah babak kedua dimulai, cerawat kembali dilemparkan ke area gawang Feyenoord. Gozubuyuk pun kembali menghentikan pertandingan. Kali ini, dia tak melanjutkannya lagi.

Kecaman Soal Insiden De Klassieker

Sepanjang sejarah, ini jadi kali kedua laga De Klassieker terpaksa dihentikan sebelum usai. Sebelumnya, penghentian terjadi pada 21 Januari 1968. Bedanya, alasan penghentikan kala itu adalah kabut tebal yang menghalangi pandangan para pemain.

Untuk kali ini, karena disebabkan ulah brutal suporter, kecaman langsung berhemburan. Tak kurang dari Dilan Yesilgoz, Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda, melontarkan pernyataan pedas.

nos.nl

“Ini tak ada kaitannya dengan sepak bola dan jadi suporter lagi. Anda harus menjaga keselamatan para pemain, para suporter lain, dan diri sendiri. Sungguh memalukan!” kata dia seperti dikutip InfoMalangRaya dari Nederlandse Omroep Stichting.

Pernyataan lebih pedas datang dari Marco van Basten. Legenda Oranje itu meminta seluruh kompetisi profesional dihentikan. “Ini bentuk ekstrem dari membiarkan pihak yang baik tersiksa karena ulah pihak yang buruk,” ujar dia.

Dia menambahkan, “Itu disengaja. Cerawat sengaja dilemparkan ke lapangan. Orang sengaja melakukan hal itu. Jika tak ada yang dapat mematuhi aturan, kita harus menghentikannya. Hentikan sepak bola profesional. Situasi saat ini tidak kondusif.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *