InfoMalangRaya, Indonesia – Sindiran menohok dilontarkan Dean Huijsen, bek Real Madrid, kepada otoritas sepak bola Spanyol. Sindiran tersebut menyoal perbedaan penilaian dari dua komite tentang kartu merah yang diterimanya dari wasit Jesus Gil Manzano dalam laga melawan Real Sociedad, akhir pekan lalu.
Sementara komite banding menolak nota keberatan dari Madrid karena menilai putusan Gil Manzono sudah tepat, komite wasit justru mengungkapkan hal berbeda. Dalam peninjauan ulang terhadap insiden yang berbuah kartu merah untuk Huijsen, mereka menilai Gil Manzano telah membuat kekeliruan. Anehnya, mereka tetap menjatuhkan hukuman. Hal itu menggelitik Huijsen.
Bek berdarah campuran Spanyol-Belanda itu mengunggah 5 poin soal kasusnya, yaitu Gil Manzano telah secara tak adil mengartu merah Huijsen, VAR tak melakukan intervensi dan membiarkannya, Real Madrid bermain dengan 10 pemain dalam 2/3 laga, Komite Wasit mengakui adanya kesalahan, serta tetap menghukum Huijsen satu pertandingan.
Bagi bek yang memilih membela timnas Spanyol itu, situasi tersebut terasa konyol dan menggelikan. Jika putusan Gil Manzano dianggap salah, kenapa dirinya masih dikenai sanksi? Dia pun melontarkan sindiran menohok. “Mereka mengakui kesalahan, tapi aku tetap disanksi. Ini bagus untuk citra sepak bola Spanyol,” tulis Dean Huijsen seperti dikutip InfoMalangRaya dari akun Instagram-nya.
Penjelasan Kasus Dean Huijsen
Dalam pertandingan melawan real Sociedad, Dean Huijsen diganjar kartu merah setelah menjegal Mikel Oyarzabal. Wasit Jesus Gil Manzano menilai dia telah melakukan pelanggaran fatal yang termasuk dalam kategori DOGSO (Denying an Obvious Goal-Scoring Opportunity) karena dinilai sebagai orang terakhir. Jika lewat, Oyarzabal tinggal berhadapan dengan kiper Real Madrid.
Akan tetapi, dalam evaluasinya terhadap insiden tersebut, Komite Wasit RFEF menilai putusan Gil Manzano tidak tepat. Pelanggaran Huijsen terhadap Oyarzabal tak mutlak tergolong DOGSO. Salah satu sebabnya, masih ada Eder Militao sebagai pemain bertahan kedua yang dianggap masih bisa menghentikan Oyarzabal.
“Aksi ini bisa masuk ke dalam 2 skenario, tergantung bek kedua Real Madrid. Jika kita yakin dia dapat tiba dan menggangu untuk mendapatkan bola, hukuman yang pas adalah kartu kuning karena insiden itu hanya tergolong serangan menjanjikan,” urai Marta Arias, juru bicara komite wasit. “Jika dinilai mustahil menjangkau bola, itu termasuk kategori kans gol yang sangat jelas.”
Dia menambahkan, “Dua skenario ini terbuka terhadap interpretasi. Atas dasar itu, komite memahami bahwa insiden tersebut tidak sepenuhnya, 100%, memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk disebut DOGSO dan hukuman yang paling layak untuk insiden ini adalah kartu kuning.”