InfoMalangRaya, Indonesia – Gelandang Arsenal, Declan Rice mengakui bahwa dirinya tertekan dengan harga yang dikeluarkan The Gunners untuk merekrutnya dari West Ham. Rice menyebut harga 105 juta pounds itu tidak normal.
Rice direkrut dari West Ham musim panas lalu dengan biaya 105 juta pounds. Itu membuat dia menjadi pemain Inggris termahal sepanjang sejarah, mengalahkan rekor 100 juta pounds yang dimiliki Jack Grealish.
Rice mengakui bahwa adalah hal yang natural untuk dirinya tertekan melihat harga itu. Namun dia mencoba untuk tetap menjadi dirinya sendiri.
“Saat transfer berlangsung saya sangat gugup karena banderol harganya. Wajar jika memikirkan hal itu. Anda adalah manusia yang dibeli seharga 105 juta pounds, rasanya tidak normal,” ujar Rice seperti dilansir InfoMalangRaya dari Mirror.
“Tapi itu karena apa yang telah saya lakukan di West Ham, apa yang mereka hargai terhadap saya. Ketika saya menandatangani kontrak untuk Arsenal, saya hanya berpikir saya hanya perlu menjadi Declan Rice, menjadi diri sendiri, tidak berbeda, semuanya akan berjalan lancar.
“Itu 100 juta pounds, itu uang yang banyak, saya bisa memahami tekanan yang menyertainya. Bukan hanya tekanan yang Anda berikan pada diri Anda sendiri tetapi ada ekspektasi untuk dibeli dengan uang sebanyak itu yang kami perlukan untuk langsung tampil baik.
“Saya ingin segera membayar kembali klub, mereka telah menginvestasikan banyak uang kepada saya, saya perlu membuktikan mengapa saya bisa pergi ke sana dan mengubah keadaan.”
Declan Rice: Cara Bermain Saya Berbeda di Arsenal
Rice bermain sebagai gelandang bertahan, baik di West Ham maupun di Arsenal. Namun dia di Arsenal lebih sering bermain agak ke depan yang membuatnya bisa mencetak lebih banyak gol.
“Anda tidak ingin menjadi pesepakbola yang membosankan. Anda selalu ingin berkembang, selalu ingin menjadi lebih baik. Saya masih merasa masih banyak lagi level yang bisa saya capai. Ini hanya tentang semangat untuk belajar, berlatih di lapangan latihan, dan juga selalu mendengarkan,” ujar Rice.
“Hal utama yang saya alami di Arsenal adalah saya bermain dalam peran yang sedikit berbeda. Ada banyak pembicaraan mengenai apakah saya bisa bermain di posisi yang lebih tinggi juga. Saya agak baru dalam hal ini. Di Arsenal, kami mungkin melihat lebih banyak penguasaan bola, jadi ini tentang menjadi lebih agresif.”