Demam Babi Merebak di Luwu, Pemerintah Sulawesi Selatan Bentuk Satgas

NASIONAL200 Dilihat

InfoMalangRaya.com—Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Selatan (Sulsel)  membentuk Satgas Penanganan dan Pencegahan Virus african swine fever (Asf), atau juga disebut Demam Babi. Satgas bertugas melakukan sosialisasi dan edukasi peternak babi dan cara mencegah menyebarnya virus demam babi yang kini merebak di wilayah itu.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, drh Nurlina Saking membenarkan ihwal mewabahnya Flu Babi Afrika tersebut. Nurlina menjelaskan hasil investigasi ternak babi yang mati mendadak dan memiliki tanda klinis mengalami diare hingga mati secara bersamaan.
“Hasil investigasi yang dilakukan pada Januari 2023 lalu di Kabupaten Gowa diperkIraqan babi yang mati sebanyak 4000 ekor,” kata Nurlina, Senin (15/5/2023).
Menurut data, ada sekitar 1.336 ekor ternak babi mati setelah mengalami tanda klinis Flu Babi Afrika (Asf). Kasus yang sama juga terjadi di Luwu Timur.
“Kasus ini ditemukan di Luwu Timur pada bulan Maret lalu, dilaporkan terdapat 1.374 babi yang sakit dan 1.336 babi yang mati,” ungkapnya.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan pun belakangan menerima laporan dari Pemkab Luwu Utara bahwa wilayah tersebut juga terserang Flu Babi Afrika pada April 2023, kutip Liputan6.
Dilaporkan hewan ternak babi mengalami sakit dengan tanda klinis seperti tidak nafsu makan, demam, pendarahan di hidung dan telinga, sesak nafas, feses encer berwarna coklat kehitaman hingga feses bercampur darah. “Kematian babi di Luwu Utara diperkIraqan sebanyak 4.529 ekor babi,” ujarnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *