Infomalangraya – BATU – Tingkatan Desa Tangguh Bencana di Kota Batu masih perlu ditingkatkan lagi. Sebab hingga kini masih dua desa/kelurahan yang masih berada di tingkat madya dan belum ada yang berstatus utama.
Menurut Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Batu Gatot Noegroho mengatakan jika ada tiga tingkatan Desa Tangguh Bencana. “Yang pertama ada pratama, di atasnya madya dan yang paling utama ialah Utama,” katanya. Di tingkat pratama itu sudah ada kelembagaan dengan anggota pengurus sekitar 25 orang.
Sedangkan di tingkat madya, sudah ada regulasi-regulasi. “Kalau yang di tingkat utama, sudah ada anggaran yang melekat secara mandiri,” imbuhnya. Sehingga diharapkan desa yang sudah terbentuk Destana bisa mengatasi secara mandiri ketika terjadi bencana di daerahnya.
Saat ini, seluruh desa yang ada di Kota Batu sudah berada di tingkat pratama. “Kalau dari kita memang dari tahun 2017-2022 sudah ada 19 desa dan 5 kelurahan yang berada di tingkat pratama,” katanya. Ia menambahkan, jika BPBD Kota Batu berfokus membentuk desa tangguh bencana di tingkat pratama.
“Harapannya ya setiap desa itu punya keaktifan dalam meningkatkan status Destana,” jelasnya. Ia juga menyampaikan bahwa idealnya setiap desa mempunyai tingkatan Utama. Saat ini Destana yang berada di tingkat madya ialah Kelurahan Temas dan Sisir. “Kami mengimbau para desa untuk mengajak komunikasi dengan BPBD, jadi bisa lebih aktif mengajak diskusi,” terangnya.
Sekretaris BPBD Provinsi Jawa Timur Andhika Nurrahmad Sudigda dalam menjaga Destana agar tetap utuh bisa diambilkan dari anggaran desa. “Agar tetap berkelanjutan bisa diambilkan dari anggaran desa, sudah ada di Permendes,” katanya pada acara pembentukan desa tangguh bencana di Desa Sumbergondo, Rabu (17/5). (iza/lid)