InfoMalangRaya, Indonesia – Bersimpuh, bersujud, lalu membaringkan badan dengan mata berkaca-kaca. Begitulah Orkun Kokcu setelah Feyenoord memastikan diri tampil sebagai juara Eredivisie 2022-23.
Melihat sang kapten begitu terharu, pelatih Arne Slot berlari menghampiri. Dia lantas menarik kedua tangan Kokcu. Lalu, keduanya berpelukan. Ada keharuan yang begitu besar di antara keduanya.
– Advertisement –
Keharuan di antara mereka bukan hanya karena kesuksesan Feyenoord menjadi kampiun Belanda. Keharuan itu juga disebabkan oleh perjuangan keras Kokcu pada musim ini. Slot tahu betul perjuangan keras sang kapten.
“Aku menjalani awal musim ini dengan sangat sulit. Aku tak bisa mengikuti pemusatan latihan dengan baik. Ada begitu banyak hal di kepalaku sehingga semuanya begitu sulit bagiku,” urai Orkun Kokcu seperti dikutip InfoMalangRaya dari ESPN.
– Advertisement –
Dia menambahkan, “Aku tak bisa mengatakannya karena Anda tak akan mengerti, Itu sebabnya, aku begitu teguh dengan keyakinanku tahun ini. Aku mendapatkan dorongan ekstra dari orang-orang di sekelilingku.”
Pengertian Arne Slot untuk Orkun Kokcu
Sangat beruntung Orkun Kokcu memiliki Arne Slot sebagai pelatih. Dia bisa bercerita kepada sang pelatih dan mendapatkan respons positif. Bahkan, dia diberi izin saat meminta pulang dari pemusatan latihan.
– Advertisement –
“Kadang kala, aku hanya tidur beberapa jam pada malam hari. Itu membuatku tersiksa. Pada persiapan musim ini, aku menangis saat pemusatan latihan di Austria. Aku kemudian pulang dengan izin pelatih yang sangat memahamiku,” kata Kokcu lagi.
Slot mengakui hal tersebut. “Saya pergi berbicara dengan Orkun. Saat itu, saya bicara bukan dengan seorang pemain, melainkan seorang pria. Kami sudah punya ikatan kuat dan jadi lebih kuat setelah itu,” ucap sang pelatih.
Dukungan pelatih sangatlah penting bagi Kokcu yang sampai memiliki behavior coach untuk mengatasi masalahnya. “Pada awal musim, kami menghabiskan begitu banyak waktu untuk menjernihkan pikiranku,” kata gelandang berumur 22 tahun tersebut.
Perjuangan keras itu akhirnya berbuah manis. Sepanjang musim ini, Kokcu kian berkembang dan matang sebagai pemain, pemimpin, dan pribadi. Semuanya kian indah dengan kesuksesan mengangkat trofi juara Eredivisie.