InfoMalangRaya.com– Gaston Glock, insinyur Austria yang menemukan pistol Glock, meninggal dunia pada usia 94 tahun.
Dalam sebuah pernyataan perusahaan Glock mengatakan karya pendirinya semasa hidup akan terus dihidupkan,lansir BBC Kamis (28/12/2023).
Senjata api itu dipergunakan oleh banyak angkatan bersenjata, personel keamanan, pemilik senpi dan tidak ketinggalan kriminal di seluruh dunia.
Kepopulerannya diabadikan dalam budaya populer berupa film-film Hollywood termasuk film “The Matrix Reloaded”.
Meskipun benda ciptaannya sangat populer di seantero dunia, Glock dikenal sebagai seorang miliarder yang agak tertutup dan senang menghabiskan sebagian besar waktu di wastunya di tepian danau di Austria.
Dia jarang disebut di media, hanya menjadi kepala berita ketika sebuah buku tentang bisnisnya dipublikasikan pada 2012 dan ketika salah seorang rekan bisnis berusaha untuk membunuhnya pada akhir tahun 1990-an.
Dalam percobaan pembunuhan yang dialaminya, pelaku penyerangan – seorang pegulat profesional – memukulinya tujuh kali fi bagian kepala dengan palu karet, tetapi Glock yang kala itu berusia 70 tahun berhasil melawan dan melumpuhkan penyerangnya.
“Gaston Glock memetakan arah strategis Glock Group sepanjang hidupnya dan mempersiapkannya untuk menghadapi masa depan,” kata pihak perusahaan.
Ditambahkan pula bahwa pemimpinnya telah merevolusi dunia senjata api berukuran kecil dan berhasil menempatkan merk Glock sebagai pemimpin dalam industri senjata jenis pistol.
Glock dilahirkan pada tahun 1929. Dia belajar teknik mesin di sebuah sebuah perguruan tinggi di Wina. Dia kemudian mendirikan sebuah usaha barang konsumsi di sebuah kota kecil dekat ibu kota Austria itu.
Pada awal 1980-an, bisnisnya diperluas menjadi pemasok kebutuhan militer dan menjawab tantangan dari tentara Austria yang kala itu sedang berusaha memperbarui pistol mereka.
Glock merancang dan mematenkan sebuah senjata jenis handgun semi-otomatis berkaliber 9 mm yang ringan untuk dibawa tetapi mampu melepaskan 18 peluru dan mudah diisi kembali.
Senjata api itu kemudian mendapatkan peminat loyal di kalangan personel militer dan kepolisian di seluruh dunia.
Paul Barrett, penulis buku “Glock: The Rise of America’s Gun”, menulis bahwa senjata itu telah menjadi Google-nya pistol masyarakat sipil modern.
Dalam budaya pop Amerika, nama Glock mencerminkan kejantanan dan gengsi tersendiri. “Pakai Glock dan buang pistol banci berlapis nikel itu,” kata aktor Tommy Lee Jones dalam film besutan Hollywood tahun 1998 “US Marshals”.
Rapper Amerika Snoop Dogg dan Wu-Tang Clan juga memyebut Glock dalam ocehan lagu mereka.
Pada 2018, seorang veteran US Marine Corps penderita gangguan kejiwaan membunuh 12 orang di sebuah bar yang ramai pengunjung di California, serta seorang polisi. Pelaku penembakan itu, Ian David Long, memiliki sebuah pistol Glock semi-otomatis, yang dilengkapi dengan magasin berukuran lebih panjang yang dinyatakan ilegal di negara bagian AS tersebut.
Sebuah perusahaan di AS mendapatkan kecaman karena memproduksi pistol Glock yang kelihatan mirip seperti mainan anak buatan Lego.
Nun jauh di Iraq, konon tentara Amerika Serikat yang memburu Saddam Hussein pada 2003 menemukannya sedang bersembunyi di sebuah lubang di tanah sambil membawa sebuah pistol Glock.
Selama bertahun-tahun, pendukung pengendalian kepemilikan senjata api di Amerika Serikat mengkritik Glock karena mempopulerkan senjata yang mudah disembunyikan dan menyimpan lebih banyak amunisi dibandingkan senjata serupa.
Glock jarang merespon kritik yang disuarakan kelompok kampanye tersebut. Dia juga menolak bergabung dengan perusahaan pembuat senjata lain yang menandatangani sebuah kesepakatan sukarela terkait pengendalian kepemilikan senjata api dengan pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2000.
Forbes memperkirakan kekayaan pribadi Glock mencapai $1,1 miliar pada 2021.
Dia meninggalkan seorang istri, seorang anak perempuan dan dua anak lelaki.*
Leave a Comment
Leave a Comment