InfoMalangRaya.com — Delapan warga negara India yang pernah bertugas di Angkatan Laut India di berbagai bidang dan telah ditahan di sel isolasi Qatar terancam mendapat hukuman mati. Hal tersebut lantaran mereka diduga menjadi mata-mata untuk Israel, lapor The Tribune.
Mereka adalah Kapten Navtej Singh Gill, Kapten Birendra Kumar Verma, Kapten Saurabh Vasisht, Letkol Amit Nagpal, Letkol Purnendu Tiwari, Letkol Sugunakar Pakala, LetkolSanjeev Gupta dan Ragesh.
Kedelapan mantan personel Angkatan Laut tersebut dituduh sebagai mata-mata Israel oleh pihak berwenang. Qatar menyebut pihaknya telah memiliki bukti elektronik.
Mereka termasuk di antara banyak veteran Angkatan Laut India yang dipekerjakan oleh Dahra Global Technologies untuk mengerjakan proyek yang sangat sensitif untuk membangun kapal selam mini berbasis teknologi Italia dengan karakteristik siluman.
Mengutip sumber resmi India, ANI melaporkan bahwa “kasus tersebut sekarang telah ditangani pada tingkat setinggi mungkin oleh badan-badan India tetapi pemerintah Qatar belum menunjukkan tanda-tanda mengalah pada masalah ini”. Sumber mengatakan kepada kantor berita bahwa ada kemungkinan mantan perwira Angkatan Laut India “dijebak” oleh badan intelijen Pakistan.
Selain WN India, terdapat pula dua warga Qatar yang diduga melakukan mata-mata, termasuk mantan perwira Angkatan Udara Oman Khamis al-Ajmi, yang merupakan CEO Dahra Global serta Kepala Operasi Militer Internasional Qatar, Mayor Jenderal Tariq Khalid Al Obaidly, lansir The Tribune pada 26 April 2023.
Karyawan perusahaan Dahra Global telah diberitahu bahwa perusahaan itu akan menutup operasi pada akhir Mei. Mereka akan dibayar paket pesangon sesuai ketentuan kontrak mereka.
Kepemimpinan politik India sejauh ini masih bungkam terkait nasib orang-orang ini atau keterlibatan tingkat tinggi dengan kepemimpinan politik Qatar untuk membebaskan mereka. Dalam jumpa pers mingguannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi mengatakan, “Kami terlibat dengan otoritas Qatar. Kedutaan kami di Doha terus berhubungan dengan keluarga. Hari sidang berikutnya adalah awal Mei. Kami mencoba untuk melihat apa yang dapat dilakukan sebelum itu sehubungan dengan dengar pendapat itu.”