InfoMalangRaya.com– Enam orang ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah kamar mewah Hotel Grand Hyatt Erawan, Bangkok, Thailand. Polisi mengatakan mereka meminum teh bercampur racun sianida dan kematiannya ada hubungannya dengan uang.
Polisi mencurigai salah satu dari mereka yang bertindak mencampur minuman teh dengan racun dan terlilit utang.
Keenam mayat ditemukan tidak bernyawa oleh petugas kebersihan di dalam kamarvyang terkunci di Grand Hyatt Erawan pada Selasa malam (16/7/2024).
Pihak penyelidik meyakini mereka sudah tidak bernyawa 24 jam ketika ditemukan, lansir BBC.
Dua orang di antara mereka memiliki utang puluhan juta baht ke salah satu orang yang juga mati di sana untuk tujuan investasi, kata pihak berwenang. Sepuluh juta baht nilainya setara hampir $280.000.
Sejumlah kabar yang beredar awal sempat menyebutkan bahwa kematian itu disebabkan aksi penembakan. Namun, pikisi kemudian membantah kabar-kabar tersebut.
Dalam konferensi pers hari Rabu (17/7/2024), Wakil Kepala Kepolisian Bangkok Jenderal Noppassin Poonsawat mengatakan sekelompok orang tersebut check in ke hotwl tersebut secara terpisah dan memesan lima kamar – empat di lantai tujuh dan satu di lantai lima.
Hari Senin, mereka memasuki kamar yang berada di lantai lima.
Dua korban, Sherine Chong, 56, dan Dang Hung Van, 55, memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat.
Empat lainnya merupakan warga negara Vietnam bernama Thi Nguyen Phuong, 46, suaminya Hong Pham Thanh, 49, Thi Nguyen Phuong Lan, 47, dan Dinh Tran Phu, 37.
Mereka memesan makanan dan teh, yang diantar ke kamar sekitar pukul 2 siang waktu setempat dan diterima oleh Sherine Chong.
Menurut Poonsawat, seorang pelayan menawarkan diri untuk membuatkan teh bagi para tamu tetapi Sherine Chong menolaknya. Pelayan tersebut ingat bahwa wanita itu “berbicara sangat sedikit dan tampak seperti sedang stres”.
Pelayanan itu kemudian meninggalkan kamar. Diyakini tidak ada orang lain yang memasuki kamar tersebut kecuali keenam orang itu. Polisi mengatakan tidak tampak adanya tanda-tanda perampokan atau perlawanan.
Polisi kemudian menemukan jejak racun sianida di semua keenam cangkir teh.
Para kerabat yang ditanyai polisi mengatakan pasangan Thi Nguyen Phuong dan Hong Pham Than memiliki bisnis pembuatan jalan dan memberikan sejumlah uang kepada Sherine Chong untuk diinvestasikan dalam sebuah proyek rumah sakit di Jepang.
Polisi menduga Dinh, seorang penata rias yang berbasis di Da Nang, Vietnam juga “teperdaya” untuk menanamkan uangnya.
Ibu dari Dinh mengatakan kepada BBC bahwa putranya itu berangkat ke Thailand pada hari Jumat dan menelepon ke rumah pada hari Ahad untuk memberitahu bahwa dia akan berada di Thailand lebih lama.
Laporan The Guardian menyebutkan keenam orang itu seharusnya keluar dari hotel pada hari Senin, tetapi tidak melakukannya. Staf hotel tidak dapat memasuki kamar karena terkunci dan berhasil masuk dari pintu lain. Koper-koper mereka ditemukan dalam keadaan sudah dikemas.
Mereka sebenarnya memesan kamar untuk tujuh orang, tetapi yang datang hanya enam. Pihak berwenang masih mencari orang ketujuh.
Polisi membagikan foto-foto yang menunjukkan makanan dan minuman yang dipesan. Sementara makanannya terlihat masih terbungkus rapat plastik tipis, keenam cangkir sudah terpakai.*