InfoMalangRaya.com – Seorang tentara ‘Israel’ yang terlibat dalam pembantaian di Gaza dan Libanon, memutuskan untuk bunuh diri setelah mengalami trauma berkepanjangan. Daniel Edri merenggut nyawanya sendiri pada Sabtu di sebuah hutan dekat kota tempat ia dibesarkan.
Edri dilaporkan mengalami gangguan stress pascatrauma atau biasa disebut PTSD setelah terjun dalam serangan darat penjajah ‘Israel’. Ia dilaporkan dihantui oleh rasa sakit, bayangan dan bau dari pengalamannya selama melancarkan pembantaian di Libanon dan Gaza.
Aksi bunuh diri itu dilakukan Edri dengan membakar diri di dalam mobilnya. Dia meninggalkan sebuah catatan yang bertuliskan, “Saya mencium terlalu banyak manyat dan saya tidak tahan lagi.”
Kepada ibunya, Edri juga pernah berkata “Ibu, aku tidak bisa berhenti mencium bau jasad-jasad, dan aku menyaksikan jasad setiap waktu.”
Melansir Jerusalem Post pada Senin (07/07/2025), ibu Edri, Sigal, mengatakan putranya mendaftar untuk menjadi tentara dan merasa bangga ketika akhirnya dipanggil. Edri baru dibebastugaskan sekitar lima bulan yang lalu.
Menurut Sigal, Edri bertugas dalam waktu lama sebagai prajurit pendukung tempur di sektor selatan dan utara.
Kepada ibunya, Edri mengatakan bahwa ia beberapa kali mengangkut jenazah tentara ‘Israel’ yang tewas.
Hingga 6 Juli 2025, laporan berita menunjukkan bahwa setidaknya 76 tentara penjajah ‘Israel’ melakukan bunuh diri dari tahun 2021 hingga 2024.
Sejauh ini telah ada laporan tentang 20 kasus bunuh diri pada tahun 2025, sehingga totalnya menjadi sekitar 96. Karena, ‘Israel’ selalu enggan untuk membagikan data, hal itu belum diumumkan.
Peningkatan jumlah bunuh diri menunjukkan dampak pada kesehatan mental para tentara yang terlibat dalam genosida Gaza dan barbarisme yang mereka lakukan terhadap warga Palestina di sana.*