InfoMalangRaya.com– Kumandang adzan mengiringi kepergian Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dari Istana Negara, yang secara resmi menandai akhir masa jabatannya sebagai Yang di-Pertuan Agong Ke-16 Malaysia.
Al-Sultan Abdullah dan istrinya Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah, hari Selasa 30 Januari 2024 resmi keluar dari Istana Negara di Kuala Lumpur untuk kembali ke negeri asalnya di Pahang.
Adzan yang disuarakan oleh Mohd Mustafidurrohman Mohd Syahroni, asisten kepala bagian keagamaan Istana Negara, menambah suasana pelepasan Al-Sutan Abdullah dan Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah menjadi lebih mengharukan.
Pasangan kerajaan itu – yang populer dan kerap tampil akrab serta bersahaja saat berjumpa dengan masyarakat – tampak tidak dapat menahan air mata mereka ketika azan dikumandangkan, lapor Bernama. Keduanya kemudian menuju kendaraan khusus yang akan membawa mereka pergi.
Sejumlah pejabat mengiringi kepergian bekas raja mereka, dengan Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Datuk Seri Tengku Zafrul Abdul Aziz dan istrinya Raja Datin Seri Johanna Adrina Raja Arshad bertindak sebagai pengiring yang mendampingi pasangan kerajaan tersebut.
Saat meninggalkan kompleks Istana Negara, kendaraan khusus yang membawa Yang di-Pertuan Agong and the Raja Permaisuri Agong melewati barisan Guard of Honour yang diambil dari personel 1st Battalion of the Royal Ranger Regiment, Wardieburn Camp, Setapak, yang juga menampilkan “Royal Salute” di Istana Negara Square.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Agong dan istrinya kemudian dibawa menuju Parliament Square untuk mengikuti seremoni pelepasan yang menandai akhir tugas Al-Sultan Abdullah sebagai Raja Malaysia Ke-16. Mereka kemudian dibawa ke Bunga Raya Complex, Kuala Lumpur International Airport (KLIA), untuk diterbangkan menuju Pahang.
Al-Sultan Abdullah diambil sumpahnya sebagai Yang di-Pertuan Agong Ke-16 pada Januari 2019, menggantikan Sultan Muhammad V yang mengundurkan diri pada 6 Januari 2019 disebabkan beragam masalah pribadi.*