Program Pengendalian Hama Tikus di Kabupaten Garut
Dinas Pertanian Kabupaten Garut terus memperkuat upaya pengendalian hama tanaman, khususnya tikus, melalui program yang dikenal dengan sebutan Gertak. Gerakan ini dilakukan secara serentak di seluruh kecamatan guna menjaga stabilitas produksi padi menjelang masa panen. Langkah ini bertujuan untuk memastikan hasil pertanian tetap optimal dan menghindari kerugian akibat serangan hama.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menjelaskan bahwa Gertak merupakan strategi penting dalam menekan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang dapat mengancam hasil pertanian. Ia berharap metode ini bisa tepat sasaran sehingga upaya pengendalian hama, terutama tikus, bisa mencapai hasil maksimal. “Mudah-mudahan segala daya dan upaya kita untuk pengendalian hama penyakit, salah satunya hama tikus, bisa dikendalikan secara tepat sasaran,” ujarnya.
Beberapa wilayah telah melaksanakan kegiatan Gertak pengendalian hama tikus. Salah satu kegiatan terbaru dilaksanakan pada Jumat, 1 Agustus 2025, di Desa Margahayu, Kecamatan Leuwigoong. Program ini melibatkan berbagai pihak seperti Unit Pelaksana Teknis Dispertan Garut, petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), Balai Penyuluhan Pertanian, serta Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Barat. Selain itu, kelompok tani juga turut serta dalam aksi lapangan.
Haeruman menyebutkan bahwa seluruh personel diterjunkan ke 42 kecamatan di Kabupaten Garut. Fokus utama saat ini adalah pengendalian hama tikus yang sering merusak tanaman secara masif dan berpotensi menurunkan hasil panen. Ia menekankan bahwa program Gertak tidak hanya bersifat insidental, tetapi harus menjadi gerakan berkelanjutan, terutama menjelang musim panen. Pemerintah desa diminta aktif memobilisasi petani di wilayahnya.
Langkah ini, menurut Haeruman, merupakan bentuk antisipasi dini untuk menjaga hasil produksi tetap optimal dan menghindari kerugian besar akibat serangan hama. Ia menegaskan bahwa jangan sampai produksi gabah menurun drastis karena tikus. Dengan adanya program Gertak, diharapkan petani dapat lebih siap menghadapi ancaman hama dan menjaga kualitas serta kuantitas hasil pertanian.
Partisipasi Berbagai Pihak dalam Gertak
Program Gertak tidak hanya dilakukan oleh Dinas Pertanian saja, tetapi juga melibatkan berbagai instansi dan komunitas petani. Keterlibatan ini sangat penting karena perlu adanya koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait agar program bisa berjalan efektif. Berikut beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Gertak:
- Unit Pelaksana Teknis Dispertan Garut: Bertugas sebagai pelaksana teknis dari program.
- Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT): Memberikan bantuan teknis dalam pengendalian hama.
- Balai Penyuluhan Pertanian: Menyediakan informasi dan edukasi kepada petani.
- Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Barat: Memberikan dukungan teknis dan logistik.
- Kelompok Tani: Sebagai pelaku langsung dalam penerapan program di lapangan.
Pentingnya Gerakan Berkelanjutan
Haeruman menekankan bahwa Gertak bukanlah kegiatan yang dilakukan sekali atau insidental, melainkan harus menjadi gerakan yang berkelanjutan. Hal ini penting mengingat ancaman hama seperti tikus bisa terjadi setiap saat, terutama menjelang musim panen. Dengan program yang terus berjalan, diharapkan petani bisa lebih waspada dan siap menghadapi ancaman tersebut.
Selain itu, pemerintah desa juga diminta untuk aktif dalam memobilisasi petani. Ini akan mempermudah penyebaran informasi dan partisipasi petani dalam kegiatan Gertak. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat, diharapkan program ini bisa memberikan dampak positif yang nyata bagi para petani di Kabupaten Garut.