Info Malang Raya – Setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh, menjaga kesehatan tubuh menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Transisi dari pola makan saat puasa ke kebiasaan makan normal sering kali menimbulkan berbagai gangguan kesehatan jika tidak dilakukan dengan bijak. Menyikapi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang membagikan panduan kesehatan agar masyarakat tetap bugar dan terhindar dari masalah kesehatan pasca-Lebaran.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh setelah Lebaran antara lain pola makan yang tidak terkontrol, konsumsi makanan tinggi lemak dan gula secara berlebihan, serta kurangnya aktivitas fisik. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan kebiasaan sehat agar tubuh tetap prima. Berikut ini adalah beberapa tips yang direkomendasikan oleh Dinkes Kabupaten Malang:
1. Kendalikan Porsi Makan dan Pilih Lauk Secara Bijak
Euforia setelah sebulan penuh menahan lapar sering kali membuat orang tergoda untuk “balas dendam” dengan menyantap berbagai hidangan khas Lebaran seperti opor ayam, rendang, dan ketupat sayur. Namun, konsumsi makanan tinggi lemak dan santan secara berlebihan bisa memicu gangguan pencernaan, peningkatan kadar kolesterol, hingga lonjakan gula darah.
Untuk menghindari hal tersebut, usahakan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi yang wajar dan memilih satu jenis lauk utama dengan kandungan protein yang cukup. Seimbangkan dengan sayuran serta sumber serat lainnya agar pencernaan tetap lancar.
2. Pastikan Tubuh Terhidrasi dengan Cukup
Setelah puasa, tubuh memerlukan rehidrasi yang optimal. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga konsumsi air putih minimal 2 liter per hari guna menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, mencegah dehidrasi, serta membantu proses metabolisme. Hindari minuman bersoda atau minuman berkafein berlebih yang dapat menyebabkan gangguan lambung dan meningkatkan risiko dehidrasi.
3. Batasi Konsumsi Kue Lebaran dan Makanan Manis
Kue kering khas Lebaran seperti nastar, kastengel, dan putri salju memang menggoda selera, tetapi mengandung kadar gula dan lemak tinggi yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, serta gangguan kesehatan lainnya. Terlebih bagi penderita diabetes atau yang memiliki riwayat penyakit metabolik, sangat disarankan untuk membatasi konsumsi makanan manis agar kadar gula darah tetap stabil.
Jika ingin menikmati kue Lebaran, pastikan dalam jumlah yang terbatas dan imbangi dengan asupan makanan sehat lainnya. Alternatif lain, bisa mengganti camilan dengan buah-buahan segar yang lebih bernutrisi.
4. Tetap Aktif dan Jangan Lupakan Olahraga
Banyak orang menjadi malas berolahraga setelah Lebaran, apalagi setelah menikmati berbagai hidangan khas Idulfitri. Padahal, olahraga memiliki peran penting dalam menjaga kebugaran tubuh, membantu pencernaan, dan mengendalikan berat badan setelah peningkatan konsumsi makanan selama Lebaran.
Tidak perlu langsung melakukan olahraga berat, cukup dengan aktivitas ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau stretching selama 30 menit per hari agar tubuh tetap fit dan metabolisme tetap optimal.
5. Pastikan Waktu Istirahat yang Cukup
Lebaran sering kali identik dengan aktivitas padat seperti mudik, berkunjung ke rumah sanak saudara, hingga perjalanan jauh yang melelahkan. Akibatnya, banyak orang kurang tidur dan mengalami kelelahan.
Kurang tidur dapat berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Oleh karena itu, pastikan untuk tetap mendapatkan waktu istirahat yang cukup, yaitu sekitar 7–8 jam setiap malam, agar tubuh dapat pulih dan tetap bugar dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Dinkes Kabupaten Malang mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin dalam menjaga pola hidup sehat setelah Lebaran. Dengan menerapkan kebiasaan yang lebih baik, tubuh akan lebih sehat dan siap menghadapi aktivitas setelah libur panjang. Yuk, mulai terapkan gaya hidup sehat dari sekarang!