Pembangunan Gedung Parkir di Jalan Basuki Rahmat, Malang
Pembangunan gedung parkir yang berada di Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang, akan segera dimulai. Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang dalam proses seleksi untuk menentukan pihak yang akan membangun gedung tersebut. Pekan depan, pemenang tender akan diumumkan.
Perubahan Rencana Awal
Awalnya, rencana pembangunan gedung parkir ini adalah enam lantai. Namun, kini direncanakan menjadi tiga lantai saja. Perubahan ini dilakukan karena adanya efisiensi anggaran. Anggaran yang disediakan mencapai hampir Rp 10 miliar.
Dengan konsep tiga lantai, kapasitas parkir juga berkurang. Sebelumnya, gedung dengan enam lantai mampu menampung 123 kendaraan roda empat. Kini, diperkirakan hanya bisa menampung sekitar 60 kendaraan roda empat. Untuk kendaraan roda dua, kapasitasnya juga turun dari 600 menjadi sekitar 300 unit.
Mulai Dibangun pada Juli 2025
Pembangunan gedung parkir ini direncanakan mulai dilakukan pada Juli 2025. Saat proses pembangunan dimulai, area parkir saat ini tidak lagi dapat digunakan. Kendaraan harus dialihkan ke tempat lain.
Widjaja menjelaskan, pihaknya akan mengoptimalkan aset milik Pemkot Malang untuk menampung kendaraan. Beberapa lokasi yang akan digunakan antara lain bekas kantor DLH dan Taman Rekreasi Kota. Jika kondisi parkir di lahan tersebut penuh, kendaraan akan diparkir di Jalan Basuki Rahmat.
Pengurangan Risiko Parkir di Jalan Basuki Rahmat
Widjaja menyampaikan bahwa pihaknya berupaya menghindari kemungkinan parkir kembali di Jalan Basuki Rahmat. Ia khawatir jika hal ini terjadi, jalur bersepeda yang ada di sekitar kawasan tersebut akan kembali digunakan sebagai tempat parkir.
“Kami melihat kondisi dulu. Artinya, kami optimalkan fasilitas pemerintah daerah dulu. Skenario pertama begitu. Kami tidak ingin berisiko,” ujarnya.
Tanggapan Warga
Ahmad Dofri, warga Kecamatan Kedungkandang, Malang, menilai bahwa Jalan Basuki Rahmat sering mengalami kemacetan akibat parkir yang tidak teratur. Kendaraan yang parkir terkadang melebihi batas yang ditentukan.
Ia berpendapat bahwa Pemerintah Kota Malang perlu menertibkan kondisi parkir di kawasan wisata Kayutangan. Pembangunan gedung baru diharapkan menjadi solusi yang cepat dan efektif.
“Menurut saya, memang perlu ditata parkir agar tidak macet. Saya baru menyadari ternyata macet bukan karena volume kendaraan, tapi karena antrean kendaraan yang hendak parkir,” ujarnya.