Pemerataan Destinasi Wisata di Kota Malang
Kota Malang terus berupaya untuk mendorong pemerataan pengembangan destinasi wisata. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang adalah dengan mengoptimalkan keberadaan kampung-kampung tematik.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi menjelaskan bahwa dari total 23 kampung tematik yang ada, setiap tahunnya enam kampung dilakukan optimalisasi. Proses ini mencakup berbagai aspek, termasuk pengelolaan yang dikelola langsung oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) masing-masing kampung.
“Optimalisasi dilakukan agar semua kampung tematik bisa merasakan pemerataan pengembangan,” ujarnya. Contoh kampung yang terus dikembangkan antara lain Kampung Tempe Sanan, Kampung Budaya Polowolijen, dan Kampung Warna Warni. Selain itu, kawasan Rolak yang berada di Kecamatan Kedungkandang juga menjadi fokus pengembangan.
Penguatan kampung tematik tidak hanya bergantung pada pemerintah. Peran serta pokdarwis dan masyarakat juga menjadi elemen utama dalam menjaga dan merawat destinasi wisata tersebut. Baihaqi menekankan bahwa sebagian besar destinasi wisata di Malang berbasis masyarakat. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap sarana prasarana dan ramah terhadap wisatawan sangat penting.
“Wisatawan ingin merasakan keunikan lokal yang khas di tiap kampung tematik,” tambahnya. Hal ini memperkuat peran masyarakat sebagai pelaku utama dalam menjaga kualitas dan daya tarik destinasi wisata.
Selain itu, Disporapar juga bekerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah serta memanfaatkan berbagai kanal promosi, baik offline maupun online, untuk memperluas jangkauan publikasi. Saran dan masukan dari masyarakat seperti kebutuhan papan informasi, akses jalan, hingga tambahan sarana pendukung seperti kolam renang juga menjadi perhatian serius.
“Infrastruktur jalan tanggung jawab Pemkot, tapi untuk sarana lain memerlukan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat,” jelas Baihaqi. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik destinasi wisata di Kota Malang.
Dengan adanya pemerataan pengembangan, diharapkan destinasi wisata di Kota Malang semakin beragam dan tidak hanya dikenal lewat Kayutangan Heritage saja. Pemerataan wisatawan akan berdampak positif pada roda perekonomian UMKM yang berada di sekitar kampung tematik.
“Dengan adanya pemerataan, wisatawan yang datang berkunjung akan menyebar ke kampung-kampung tematik. Sehingga harapan kami, destinasi wisata di Kota Malang terus berkembang,” tegas Baihaqi.