Seorang Pastor yang Menggabungkan Iman dan Musik Techno
Di tengah dinamika kehidupan spiritual, muncul sosok unik bernama Padre Guilherme Peixoto. Ia dikenal sebagai seorang pastor Katolik yang memiliki kecintaan luar biasa terhadap musik techno. Keunikan ini membuatnya menjadi contoh bagaimana iman bisa dijembatani dengan budaya populer.
Sejak ditahbiskan sebagai pastor pada tahun 1999, ia menjalankan tugasnya dengan tekun di dua paroki di Portugal, yaitu Laúndos dan Amorim. Selain itu, ia juga bertugas sebagai Kapelan Tentara Portugal. Namun, kariernya sebagai DJ internasional justru lahir dari pengalaman tak terduga, jauh dari mimbar gereja.
Pada tahun 2010, saat bertugas sebagai pendeta militer di Afghanistan, Padre Guilherme mulai merasakan panggilan baru. Ia ingin mendekatkan para tentara pada kegembiraan dan semangat komunitas melalui musik. Di tengah ketegangan perang, ia mengatur acara sosial dan di situlah ketertarikannya pada DJing muncul. Dari sana, ia mulai belajar, bereksperimen, dan menata set musik yang mampu menghidupkan suasana.
Musik untuk Misi
Setelah kembali ke Portugal, Padre Guilherme mengikuti kelas DJ profesional dan segera mengubah musik menjadi sarana penggalangan dana. Klub malam dan konser bukan sekadar hiburan, melainkan platform untuk mengumpulkan dana bagi paroki yang menghadapi utang besar, sekaligus membangun ruang kelas katekese baru.
Jadwalnya pun kian padat, membawanya tampil di panggung internasional seperti Hi Ibiza dan berbagai festival besar. Bagi Padre Guilherme, DJing bukan sekadar hobi. Musik adalah medium evangelisasi kontemporer. Ia percaya bahwa lewat EDM dan techno, pesan iman bisa menjangkau kaum muda di tempat-tempat yang sulit dijangkau gereja tradisional—dari festival musik hingga klub malam.
Mottonya sederhana namun kuat: “Jika kita tidak bisa membawa mereka ke gereja, kita akan membawa gereja kepada mereka.”
Meskipun jadwal DJ internasionalnya padat, ia tetap memprioritaskan tugas utama sebagai pastor. Tidak jarang ia memimpin Misa atau merayakan pernikahan di pagi hari setelah tampil di festival malam sebelumnya.
Puncak Karier DJ
Puncak karier DJ Padre Guilherme adalah saat tampil di World Youth Day 2023 di Lisbon, menghadapi sekitar 1,5 juta peserta. Pagi itu, sebelum Misa penutup yang dipimpin Paus Fransiskus, ia mengenakan jubah pastornya dan headphone hitam besar, memadukan musik techno dengan kutipan-kutipan spiritual, termasuk pidato Paus Fransiskus dan Santo Paus Yohanes Paulus II.
Video penampilannya viral, menampilkan jutaan anak muda berjoget sekaligus merasakan sukacita spiritual. Padre Guilherme Peixoto menjadi contoh bagaimana gereja dapat memanfaatkan budaya populer untuk menjangkau generasi muda.
Ia menunjukkan bahwa pemimpin agama tidak harus terkungkung dalam ritual formal; dengan kreativitas, musik, dan keberanian, pesan iman bisa dibawa ke mana pun orang berada—di gereja, festival, atau klub malam.
Dari Paroki Kecil Hingga Panggung Internasional
Di mata dunia, ia dikenal sebagai “DJ Priest”, seorang pastor yang membuktikan bahwa iman dan inovasi bisa berdansa bersama. Dari paroki kecil di Portugal hingga panggung internasional, Padre Guilherme menjembatani jarak antara tradisi dan kontemporer, menunjukkan bahwa pelayanan bisa datang dari sumber yang tak terduga, bahkan dari dentuman beat techno yang membangkitkan jiwa.







