Pencatatan Dua Motif Batik Khas Morowali dalam Sistem Perlindungan Hukum Nasional
Dua motif batik khas Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, telah resmi tercatat dalam sistem perlindungan hukum nasional. Proses pencatatan ini ditandai dengan penyerahan sertifikat pencatatan ciptaan untuk Motif Batik Ikzara Konaengka dan Motif Batik Ikzara Kuluri. Penyerahan sertifikat dilakukan dalam rangka audiensi antara Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkum Sulteng) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali.
Motif batik tersebut merupakan hasil karya dari Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Morowali bersama tim kreatif daerah. Inisiatif ini digagas untuk memperkuat identitas budaya lokal serta mendukung pelestarian seni wastra tradisional di tengah masyarakat.
Sertifikat pencatatan ciptaan diserahkan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Renaldy, kepada Wakil Bupati Morowali, Iriane Ilyas. Acara ini turut dihadiri para pencipta dan jajaran pimpinan OPD Pemkab Morowali.
Rakhmat Renaldy menyampaikan bahwa pencatatan ciptaan ini adalah bentuk pengakuan negara terhadap karya anak daerah. Menurutnya, dengan perlindungan hukum, karya-karya seperti motif batik ini tidak hanya memperkuat jati diri budaya, tetapi juga bisa menjadi kekuatan ekonomi.
Ia menambahkan bahwa perlindungan hukum atas kekayaan intelektual adalah langkah awal untuk mendorong potensi lokal agar bisa bersaing di pasar nasional dan internasional. Hal ini tanpa takut akan pembajakan atau klaim sepihak dari pihak lain.
Wakil Bupati Morowali, Iriane Ilyas, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas fasilitasi pencatatan ini. Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi daerah untuk menjadikan kebudayaan sebagai pilar pembangunan.
“Batik Ikzara bukan sekadar motif, tapi cerminan nilai-nilai dan filosofi masyarakat Morowali. Dengan adanya sertifikat ini, kami siap mempromosikannya sebagai simbol resmi batik daerah,” ujar Iriane.
Kedua motif tersebut dirancang dengan mengangkat unsur-unsur khas Morowali, baik dari alam, sejarah, maupun nilai-nilai lokal. Rencananya, motif Batik Ikzara Konaengka dan Kuluri akan digunakan sebagai motif batik daerah resmi Kabupaten Morowali. Selain itu, motif ini akan menjadi identitas visual dalam berbagai kegiatan pemerintahan dan promosi daerah.
Penyerahan sertifikat ini menjadi bagian dari komitmen bersama antara Kanwil Kemenkum Sulteng dan Pemkab Morowali dalam mendorong pelindungan kekayaan intelektual komunal maupun personal. Sebagai instrumen pelestarian budaya dan pembangunan ekonomi kreatif, upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan daerah secara keseluruhan.
Keberlanjutan Budaya dan Ekonomi Kreatif
Pencatatan dua motif batik ini tidak hanya menjadi pengakuan atas karya seni, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam melestarikan warisan budaya yang memiliki makna mendalam. Dengan adanya perlindungan hukum, masyarakat dan pengrajin lokal dapat lebih percaya diri dalam mengembangkan produk-produk batik yang berasal dari Morowali.
Selain itu, keberadaan sertifikat mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga identitas budaya melalui inovasi dan kolaborasi. Dengan demikian, batik Morowali tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga menjadi aset ekonomi yang dapat dikembangkan dan dipasarkan secara luas.
Tidak hanya itu, pencatatan ini juga membuka peluang bagi pengrajin lokal untuk memperluas pasar, baik secara nasional maupun internasional. Dengan perlindungan hukum, mereka dapat menjual produk mereka tanpa khawatir akan plagiarisme atau persaingan tidak sehat.
Banyak langkah yang perlu dilakukan setelah pencatatan ini, seperti penguatan kapasitas pengrajin, pemasaran, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya perlindungan kekayaan intelektual. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri, kekayaan budaya daerah dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata.
Proses ini juga menjadi contoh bagaimana budaya dapat menjadi motor penggerak ekonomi kreatif. Dengan memadukan nilai-nilai tradisional dan inovasi modern, batik Morowali dapat menjadi salah satu ikon budaya yang dikenal di tingkat nasional dan internasional.