Dua Remaja di Batam Jadi Korban Begal dengan Ancaman Senjata Tajam
Di kota Batam, dua remaja berinisial A (12 tahun) dan Mp (14 tahun) mengalami nasib malang. Keduanya menjadi korban aksi begal yang dilakukan oleh dua pelaku berinisial Mr (18 tahun) dan Fr (17 tahun). Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (19/7) malam saat keduanya melintasi jalan Gajah Mada, dekat Southlink.
Awalnya, A dan Mp ingin memutar arah di sekitar Southlink. Namun, di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh dua pelaku begal. Kedua pelaku membawa senjata tajam dan mengancam korban. Mereka kemudian merampas sepeda motor Yamaha Juliter Z yang sedang dikendarai oleh A dan Mp.
Aksi pelaku tidak berhenti sampai di situ. Setelah berhasil merebut kendaraan, para pelaku tidak langsung kabur. Sebaliknya, mereka membawa korban berkeliling kota sambil mengancam dengan senjata tajam. Akhirnya, korban diberhentikan di kawasan Batam Center.
Setelah menemui kesulitan, A dan Mp mencari bantuan dari warga sekitar. Mereka melaporkan kejadian yang dialami kepada pihak berwajib. Polisi langsung bertindak setelah menerima laporan tersebut. Kedua pelaku begal akhirnya ditahan di sel tahanan Polsek Sekupang.
Mr, salah satu pelaku, ditangkap di Kecamatan Sagulung. Ia mengakui bahwa saat melakukan aksinya, ia ditemani oleh Fr. Penangkapan dilakukan di lokasi yang berbeda tanpa ada perlawanan. Selain itu, polisi juga menyita barang bukti berupa sepeda motor hasil rampasan serta dokumen STNK dan BPKB milik korban.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K melalui Kapolsek Sekupang, Kompol Hippal Tua Sirait, menyampaikan pernyataan penting. Menurutnya, tindakan kriminal yang menyasar anak-anak adalah bentuk kekerasan yang tidak bisa ditoleransi. “Kami sangat menyayangkan pelaku masih remaja, namun sudah berani melakukan kekerasan terhadap anak. Korbannya bukan hanya kehilangan barang, tapi juga mengalami trauma psikologis,” ujar Kapolsek.
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Hippal mengimbau agar orang tua lebih waspada dalam mengawasi anak-anak, terutama saat bepergian di malam hari. “Kami imbau masyarakat agar tidak membiarkan anak di bawah umur keluar malam sendirian. Pastikan mereka berada di tempat yang aman, dan jika harus bepergian, dampingi atau berikan pengawasan yang ketat,” katanya.
Menurutnya, kejahatan jalanan bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja, sehingga kewaspadaan adalah langkah awal untuk mencegah jatuhnya korban. Selain itu, Hippal juga mengajak warga untuk lebih proaktif melaporkan aktivitas mencurigakan, terutama yang melibatkan anak muda dengan perilaku menyimpang. “Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak kepolisian,” tambahnya.
Warga Sekupang Khawatir akan Terulangnya Kejadian Serupa
Meski pelaku begal yang menyasar remaja di Batam telah tertangkap, emak-emak di Kecamatan Sekupang tetap cemas. Mereka khawatir kejadian serupa bisa terulang kembali. Salah satu ibu rumah tangga, Rosli, mengungkapkan kekhawatiran tersebut. “Katanya pelakunya sudah ditangkap. Semoga tak ada lagi kejadian yang sama terulang. Ngeri-ngeri sedap jadinya,” ujarnya.
Rosli menjelaskan alasan mengapa banyak warga Tiban Kampung memilih melawan arus dari U-Turn kampus ITEBA. Alasannya karena U-Turn menuju perkampungan jauh ke depan Southlink. Jalanan gelap dan rawan kejahatan membuat warga enggan melewati jalur tersebut.
“Kalau tak salah, mereka itu anak warga sini. Kami mintalah ada U-Turn khusus untuk masuk Tiban Kampung ini,” kata Rosli. Tak hanya dia, emak-emak lainnya juga menyampaikan keluhan yang sama. Kini, kasus begal ini menjadi buah bibir bagi warga komplek.