Target BEI untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki rencana ambisius untuk memperkuat sektor pasar modal di Indonesia. Salah satu target utama yang ditetapkan adalah mencapai rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp20 triliun pada tahun 2029. Dengan pencapaian ini, diharapkan mampu berkontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai 8 persen secara year on year (yoy) pada periode yang sama.
Selain itu, BEI juga menargetkan kapitalisasi pasar (market cap) mencapai Rp20.000 triliun pada tahun 2029. Saat ini, market cap tercatat sebesar Rp13.555 triliun per 8 Agustus 2025. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menjelaskan bahwa target tersebut tidak hanya sekadar angka, tetapi merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Target kita di tahun 2029 RNTH menjadi Rp20 triliun. Sehingga dampaknya adalah market cap per valuasi tercatat menjadi sekitar Rp20.000 triliun,” ujarnya dalam Konferensi Pers HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia.
Peningkatan Jumlah Perusahaan Terdaftar
Selain itu, BEI juga menargetkan jumlah perusahaan tercatat (emiten) mencapai 1.200 perusahaan pada tahun 2029. Saat ini, jumlah emiten tercatat sebanyak 954 perusahaan per 8 Agustus 2025. Untuk mencapai target ini, Iman Rachman menekankan pentingnya kualitas perusahaan terdaftar. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memperbanyak lighthouse company, yaitu perusahaan dengan market cap di atas Rp3 triliun.
“Kita tidak bicara hanya jumlah, tapi juga bicara quality. Kita bicara ini bukan hanya angka tapi dalam rangka hitungan untuk mendukung GDP sebesar 8 persen,” tambahnya.
Strategi untuk Meningkatkan Likuiditas
Untuk meningkatkan likuiditas di pasar modal Indonesia, BEI merancang beberapa strategi. Di antaranya adalah mengoptimalkan instrumen investasi seperti equity income dan fixed income, serta pengembangan produk derivatif. Salah satu contohnya adalah peluncuran short selling yang direncanakan pada September 2025 jika memungkinkan.
Selain itu, BEI juga akan melakukan peningkatan terhadap data distribution, program stock value, serta pemberdayaan liquidity provider. Selain itu, regulasi OTC trading untuk SPPA juga akan diperkenalkan.
Pertumbuhan Investor Pasar Modal
Per 8 Agustus 2025, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 17,6 juta Single Investor Identification (SID). Mayoritas investor berasal dari kalangan usia muda, yakni sebesar 52,25 persen dari total investor. Angka ini menunjukkan semakin besarnya minat masyarakat terhadap pasar modal.
Jumlah investor pasar modal Indonesia tumbuh sebesar 18,15 persen year to date (ytd) dibandingkan dengan 14,87 juta investor pada akhir tahun 2024. Selama lima tahun terakhir, jumlah investor pasar modal Indonesia tercatat tumbuh signifikan sebesar 134,6 persen (ytd) dibandingkan dengan 7,49 juta investor pada akhir tahun 2021.
Dengan adanya pertumbuhan yang pesat ini, BEI optimis dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan, termasuk meningkatkan kapitalisasi pasar, jumlah perusahaan terdaftar, serta likuiditas pasar. Hal ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.