Dukungan pada ‘Israel’ Menurun di Kalangan Masyarakat Amerika

InfoMalangRaya.com—Mayoritas warga AS masih menganggap bantuan kepada “Israel” bermanfaat bagi kepentingan AS, demikia sebuah jajak pendapat yang dikutip i24NEWS.
Sebuah jajak pendapat Universitas Quinnipiac yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa dua bulan setelah serangan Hamas terhadap “Israel” pada tanggal 7 Oktober, para pemilih di Amerika terpecah mengenai apakah Amerika Serikat harus mengirim lebih banyak bantuan militer ke Israel, dengan 45 persen responden mengatakan ya dibandingkan dengan 46 persen yang menentang.
Jajak pendapat sebelumnya yang diterbitkan pada 16 November menunjukkan dukungan mayoritas pada poin yang sama, dengan 54 persen mendukung bantuan Amerika ke “Israel” dibandingkan dengan 39 persen yang menentang.
Namun data menunjukkan bahwa mayoritas warga AS menganggap bantuan kepada “Israel” bermanfaat bagi kepentingan AS, dengan 69 persen mendukung gagasan ini dibandingkan dengan 23 persen yang tidak menyetujuinya.
“Perasaan berubah ketika jumlah korban di Gaza meningkat,” komentar Tim Malloy, seorang analis jajak pendapat di Universitas Quinnipiac.
“Meskipun responden jelas-jelas menunjukkan bahwa mereka mempunyai kepentingan pribadi untuk mendukung Israel, mereka kurang antusias untuk memperkuat persenjataan negara tersebut,” tambahnya.
Ia juga mencatat bahwa perbedaan pendapat sangat mencolok tergantung pada usia dan afiliasi politik orang-orang yang ditanyai.
Sebanyak 65 persen pendukung Partai Republik mendukung Amerika Serikat untuk mengirimkan lebih banyak bantuan militer ke “Israel”, sementara 58 persen pendukung Partai Demokrat mendukung gagasan tersebut.
Di kalangan independen, 41 persen mendukung dan 48 persen menentang.
Penentangan paling kuat muncul di antara panel termuda, yaitu mereka yang berusia 18-35 tahun, dengan 72 persen mengatakan mereka menentang mendukung “Israel”.
Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan bahwa mayoritas pemilih kulit putih (51 persen) mendukung bantuan militer kepada “Israel”, sementara mayoritas (56 persen) pemilih kulit hitam menentangnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *