Dulunya Gereja, Begini Tampilan Baru Masjid Masyarakat Muslim Blackburn

NASIONAL199 Dilihat

InfoMalangRaya.com — Selama bertahun-tahun warga Muslim yang tinggal di lingkungan Pleckgate di Blackburn, Inggris harus berjalan selama setengah jam menuju pusat kota untuk melaksanakan shalat.
Pada 12 Mei, Moughees Abdul Hakeem, 20, seorang mahasiswa Muslim di Blackburn College, berdiri mengantri di belakang sekumpuluan pria yang masuk ke dalam sebuah Masjid baru.

Yang membuat Hakeem semakin bersemangat adalah fakta bahwa masjid itu dulunya adalah gereja.
“Saya sangat bersemangat karena ini adalah pertama kalinya Saya datang ke masjid yang diubah dari gereja, jadi itu menyenangkan bagi saya,” kata warga Blackburn, Moughees Abdul Hakeem, 20 tahun kepada TRT World.
Mahasiswa muda dari Blackburn College menghadiri ‘shalat ashar’ perdana pada 12 Mei di Masjid yang baru diubah dan bernama Masjid-e-Taqwa yang terletak di kota Industri Utara Blackburn – pernah terkenal karena mengangkat gelar Liga Premier Inggris pada tahun 1995.
Sebelumnya dikenal sebagai Gereja St Chad dan terletak di Pleckgate Road di daerah Lancashire, Inggris, bangunan ini merupakan konstruksi batu satu lantai yang dibangun sekitar tahun 1870.
Bangunan Gereja St Chad sempat dilaporkan diubah menjadi sekolah, namun ada pula yang menyebutkan bahwa bangunan tersebut masih berfungsi sebagai gereja hingga tahun 1970.
Sebelumnya ada rencana untuk mengubah gereja yang terbengkalai menjadi perumahan, kabarnya untuk 7 rumah baru, yang tidak pernah membuahkan hasil. Para relawan dan masyarakat lokal bersatu agar bangunan tersebut tidak jatuh ke tangan pengembang rumah dan merubahnya jadi masjid.

Pendanaan untuk proyek pengubahan gereja menjadi masjid disumbangkan oleh penduduk setempat sementara pekerjaan renovasi di dalam dan di luar gedung berlangsung sekitar setahun yang lalu.
Hakeem mengatakan shalat pertama yang dilakukan di Masjid-e-Taqwa dihadiri oleh sejumlah besar masyarakat yang antusias hingga membuat sejumlah jamaah harus shalat di luar masjid.
Menurut Hakeem, antusiasme warga dengan masjid baru ini lantaran selama beberapa tahun terakhir tidak ada masjid di daerah tersebut. Sebelumnya masyarakat setempat di daerah tersebut harus menempuh perjalanan dengan mobil untuk beribadah karena jarak rumah yang jauh.
Hakeem, yang menghadiri acara tersebut bersama paman dan sepupunya, percaya bahwa masjid tidak hanya akan berfungsi sebagai tempat sholat tetapi juga sebagai pusat komunitas, memupuk ikatan yang lebih dalam di antara komunitas Muslim di Blackburn.
“Saya bisa melihat orang-orang dari Blackburn merayakan shalat pertama dan juga staf mereka sangat baik. Mereka memiliki permen dan mengatur segalanya untuk masyarakat. Ada pembicaraan setelah perayaan dan mereka berbicara tentang bagaimana Masjid akan menyatukan kita sebagai masyarakat,” katanya.

Orang lain di komunitas lokal telah mendukung inisiatif tersebut, mengungkapkan antusiasme mereka terhadap masjid.
Zahid Muhammad, seorang penduduk lokal dan Manajer Fasilitas, mengatakan dia “sangat bersemangat untuk mendukung Masjid-e-Taqwa”.
“Itu kosong dan terbengkalai. Dipasarkan untuk dijual dengan harapan pengembang perumahan membelinya,” katanya kepada TRT World. “Untung masyarakat tidak membiarkan hal itu, dan malah membelinya untuk dijadikan masjid.
Setelah beroperasi sebagai gereja, Muhammad senang melihatnya dipugar sesuai dengan tradisinya sebagai tempat ibadah sekali lagi bagi masyarakat.
Usai direnovasi menjadi masjid, Muhammad berkata, “kualitas pekerjaan memiliki standar yang sangat baik, dan ini adalah masjid yang indah untuk dilihat secara internal dan eksternal.”
Seorang juru bicara pengelola masjid mengatakan kepada Lancashire Telegraph bahwa “kami mencoba mempertahankan fitur asli bangunan dan berusaha memasukkannya ke dalam desain baru.”
“Terutama di dalam ruang sholat, balok kayu menjadi fitur yang paling menentukan,” tambah juru bicara tersebut.

Masjid-e-Taqwa sekarang memiliki ruang untuk sekitar 180 jamaah dan untuk wudhu, proses pembersihan bagian tubuh secara Islami.
Namun demikian, bagi masyarakat di Blackburn, Masjid-e-Taqwa, kata mereka, telah menjadi kekuatan pemersatu, memupuk kebersamaan bagi mereka yang mungkin menetap di Inggris dari luar negeri.
Hakeem, yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan Pakistan, mengatakan “hal yang saya suka tentang Inggris adalah bahwa kami memiliki komunitas Muslim kami sendiri di sini dan khususnya di Blackburn dan tidak terasa seperti jauh dari rumah Anda di negara-negara seperti Türkiye, Pakistan, India dan Anda tidak merasa jauh dari sana karena Anda menemukan komunitas itu.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *