Lumajang (IMR) – Upaya normalisasi aliran Sungai Regoyo di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
Penanganan ini sangat penting mengingat debit air yang terus meningkat di sungai Regoyo, hingga melampaui ketinggian jembatan limpas yang menjadi akses utama warga Dusun Sumberlangsep. Setiap kali banjir lahar terjadi, jembatan limpas yang terletak di atas sungai tersebut hampir selalu tertutup material vulkanik, mengakibatkan akses warga terputus.
Jembatan limpas ini memiliki panjang 200 meter dan lebar dua meter, serta dibangun tanpa pagar dan konstruksinya mirip dengan dam atau bendungan. Aliran air dan material dapat mengalir melalui rongga yang ada di bawah jembatan, sementara bagian atasnya digunakan untuk akses kendaraan dan pejalan kaki. Namun, rongga ini sering terhalang oleh tumpukan material lahar, sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas warga.
BBWS Brantas mengerahkan dua unit ekskavator untuk menormalisasi sungai Regoyo, agar aliran air dan material vulkanik dapat mengalir kembali dengan lancar melalui rongga bawah jembatan. Hal ini bertujuan agar jembatan limpas bisa kembali digunakan dengan aman oleh warga yang hendak melintas.
Nur Afandi, petugas dari BBWS Brantas, menjelaskan bahwa normalisasi ini merupakan langkah awal untuk mempermudah mobilitas warga Dusun Sumberlangsep. “Ini sudah ada dua alat berat yang kami turunkan untuk melakukan normalisasi agar air bisa lewat di bawah pelintas jembatan limpas,” ujar Afandi, Minggu (3/8/2025).
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, juga menyoroti pentingnya normalisasi ini. Ia mengungkapkan bahwa kondisi warga yang terisolasi telah dilaporkan ke Kementerian PUPR karena jembatan limpas tersebut merupakan aset pemerintah pusat.
“Kondisi ini saya sudah lapor ke Menteri PU karena ini asetnya pusat, tidak ada yang bisa dilakukan selain normalisasi karena kondisinya memang sudah tertutup material jembatan,” terang Bupati Indah.
Penanganan normalisasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang efektif dalam meningkatkan aksesibilitas warga. Selain itu, kedepannya, BBWS Brantas juga berencana untuk melakukan penyempurnaan desain jembatan limpas agar lebih tahan terhadap banjir lahar Gunung Semeru yang sering melanda wilayah tersebut.
Desain jembatan yang lebih baik diharapkan dapat mengurangi gangguan yang selama ini dirasakan oleh warga saat musim hujan dan banjir lahar. Dengan adanya langkah ini, diharapkan Dusun Sumberlangsep tidak lagi terisolir setiap kali banjir lahar datang, dan warga bisa beraktivitas dengan lebih aman dan lancar. [has/suf]