InfoMalangRaya.com– Duta besar yang dikirim pemerintah Taliban Afghanistan ke China sudah tiba di Beijing pada hari Jumat (1/12/2023), kata Kementerian Lua Negeri Afghanistan.
Sebelum diutus menjadi kepala perwakilan diplomatik Afghanistan di China, Bilal Karimi merupakan juru bicara Taliban salah satu wilayah yang dikontrol kelompok itu dan dia bekerja bawah arahan jubir utama, Zabihullah Mujahid, yang dekat dengan pemimpin tertinggi Taliban.
Bilal Karimi adalah duta besar Afghanistan pertama yang ditunjuk sejak Taliban merebut kekuasaan di Kabul dua tahun lalu menyusul angkat kakinya pasukan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Dia ditugaskan untuk membangun hubungan dengan Tiongkok dan menarik Afghanistan keluar dari isolasi internasional.
Karimi, yang tidak memiliki pengalaman diplomasi, diperkirakan berusia 20-an akahir atau awal 30-an. Menurut pernyataan Taliban, ketibaannya di Beijing disambut oleh utusan khusus China untuk urusan Taliban di Kementerian Luar Negeri, Yue Xiaoyong.
Kredensial Katimi akan diserahkan kepada Presiden China Xi Jinping dalam sebuah seremoni khusus.
Karimi memuji kebijakan positif Beijing terhadap Kabul, terutama karena tidak melakukan intervensi terhadap masalah dalam negeri Afghanistan, dan mengatakan bahwa negara tersebut adalah tetangga yang baik.
Sebelumnya pemerintahan Taliban mengatakan akan memasukkan Afghanistan ke dalam Belt and Road Initiative (BRI), rangkaian mega proyek infrastruktur dari Asia ke Amerika Latin untuk memperluas hubungan perdagangan China dengan berbagai negara di dunia.
Tidak ada negara, termasuk China, yang secara resmi mengakui pemerintahan Taliban, sejak mereka kembali ke puncak kekuasaan menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya serta Ashraf Ghani, presiden Afghanistan kala itu, melarikan diri ke luar negeri.
Namun pada bulan September, China menjadi negara pertama yang secara resmi mengirimkan duta besarnya ke Kabul.
Sebelum ini untuk mengurus kedutaan Afghanistan di Beijing Taliban mengirimkan seorang charge d’affaires, yang tidak harus menyerahkan kredensial ke negara tuan rumah.
Taliban telah berusaha menguasai kedutaan-kedutaan besar Afghanistan selama dua tahun terakhir, terkadang secara terbuka menegur staf mereka karena tidak mau bekerja sama.
Di India, Kedutaan Afghanistan ditutup pekan lalu karena kurangnya dukungan dari New Delhi dan tidak adanya pemerintahan yang sah yang diakui internasional di Kabul.
Abbas Stanikzai, wakil menteri luar negeri Taliban, pekan ini mengatakan kepada lembaga penyiaran pemerintah RTA bahwa sejumlah negara tidak ingin kedutaan Afghanistan dibuja disebabkan pertimbangan politik atau adanya tekanan dari Amerika Serikat. Beberapa kedutaan, termasuk yang di India, bersikap menentang pemerintahan Taliban.
“Kita ada konsulat di Mumbai dan Hyderabad. Mereka aktif dan berhubungan dengan Kementerian Luar Negeri dan setiap hari memberikan pelayanan konsuler,” kata Stanikzai kepada RTA. “Setelah dua atau tiga hari, kedutaan akan dibuja lagi dan memberikan layanan.”
Taliban kerap mengeluh karena pemerintahannya di Afganistan tidak diakui oleh dunia internasional.
Mereka tidak serta-merta dapat mengisi kursi Afghanistan di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang saat ini masih diisi oleh orang-orang dari era pemerintahan yang disokong Barat.
Awal pekan ini Taliban juga menyuarakan protes karena tidak diundang untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi iklim COP28 di Dubai.
National Environmental Protection Agency of Afghanistan mengatakan bahwa mereka sebenarnya sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti acara tersebut, tetapi ternyata tidak diundang.
Padahal, misi PBB di Afghanistan hari Jumat mengatakan bahwa negara itu termasuk dalam 10 negara paling rentan dan paling tidak siap untuk menghadapi dampak perubahan iklim.
Keengganan kebanyakan komunitas internasional untuk bekerja sama dengan pemerintahan Afghanistan saat ini berakar dari sikap Taliban yang tidak mau memberikan kesempatan bersekolah, bekerja dan beraktivitas di luar rumah bagi kalangan perempuan.
Taliban merupakan satu-satunya pemerintahan di dunia yang tegas melarang perempuan untuk melanjutkan pendidikan lebih dari kelas enam sekolah dasar dan melarang mereka untuk mengunjungi taman atau tempat rekreasi.*
Duta Besar Taliban Afghanistan Tiba di China
