Jakarta- Sebanyak 44 Peserta Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) ASPEKSINDO, yang merupakan delegasi dari seluruh provinsi di Indonesia melakukan kampanye dukungan untuk pengesahan RUU Daerah Kepulauan dan dukungan terhadap Kawasan Tanpa Rokok di lokasi Car Free Day (CFD) Jakarta, Pada Minggu, (14/08/2022).
Dr. Andi Fajar Asti M.Pd., M.Sc selaku Rektor SDMI mengaku sangat menyayangkan tertundanya pengesahan Rancangan Undang-Undang Daerah Kepulauan yang telah lama diwacanakan “RUU Daerah Kepulauan itu mestinya jadi prioritas, karena ini menyangkut nasib dua pertiga masyarakat Indonesia yang hidup di daerah kepulauan dan pesisir.”
Menurut Andi Fajar, RUU Daerah Kepulauan sudah lama menjadi pembahasan di DPR RI, namun sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda bahwa rancangan tersebut akan segera disahkan. “Sangat tidak wajar sebuah RUU Daerah Kepulauan sufah 20 tahun berada di tangan DPR tapi belum disahkan. Padahal ini adalah usulan DPD RI yang betul-betul murni untuk kepentingan daerah.”
Pihaknya juga mengatakan bahwa hingga hari ini pemerintah belum memberikan sinyalemen, “Pengesahan RUU membutuhkan atensi khususnya dari eksekutif jadi pembahasannya pun tidak hanya mandeg di legislatif saja”, tegasnya.
Selain itu Muhammad Ridha, selaku koordinator kegiatan kampanye tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu bentuk kampanye agar seluruh masyarakat lebih peduli terhadap isu maritim. “Saat ini RUU Daerah Kepulauan ini masih belum mendapatkan atensi yang tinggi dari publik, padahal dengan disahkannya UU Daerah Kepulauan percepatan pembangunan daerah di wilayah pesisir dan kepulauan akan lebih terasa dan tidak timpang dengan pembangunan daerah diluar wilayah pesisir.” ungkap Ridha
Sebagai negara yang mempunyai karakteristik kepulauan, jumlah pulau di Indonesia secara internasional resmi tercatat mencapai 16.056 pulau menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia. Luas daratan Indonesia mencapai 2,012 juta kilometer persegi dan luas laut sekitar 5,8 juta kilometer persegi atau 75,7 persen dari seluruh wilayah NKRI. Angka itu menunjukan laut Indonesia luasnya 2,5 kali lipat dari wilayah daratan.
Dengan fakta tersebut ASPEKSINDO meyakini bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, baik dari segi kekayaan alam maupun jasa lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan ekonomi pada tingkat lokal, regional dan nasional.
“Selain RUU Daerah Kepulauan kami juga mengkampanyekan dukungan terhadap Perda KTR, Revisi PP 109 Tahun 2012 serta pelarangan total iklan, promosi dan sponsorship rokok. Hal tersebut kami kampanyekan agar kedepannya generasi muda maritim mampu menjadi pemuda yang memiliki kreatifitas tinggi dan unggul di era bonus demografi saat ini. Jangan sampai dikarenakan tidak adanya pengendalian terhadap produk rokok, maka generasi mud akita menjadi disabilitas karena berbagai macam penyakit yang ditimbulkan oleh produk rokok, tidak hanya itu dukungan tersebut kami kampanyekan agar pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh puntung rokok dan sampah lainnya mampu berkurang sehingga kedepannya kita dapat terus menikmati kekayaan laut kita baik berbentuk wisata atau hasil tangkapan laut yang berkualitas dan tidak tercemar oleh limbah puntung rokok” lanjut Ridha.
“Namun tentunya kampanye ini tidak hanya sampai disini kedepannya para duta maritim yang akan kembali ke daerahnya masing-masing akan kembali mengkampanyekan wisata bahari tanpa rokok dan mendorong RUU Daerah Kepualauan demi percepatan pembangunan di wilayah pesisir Indonesia” pungkas Ridha. (Redaksi)