Komedian dan Politisi Eko Patrio Menghadapi Masa Sulit
Setelah mengalami aksi penjarahan di rumahnya, Eko Patrio akhirnya muncul kembali di publik. Kejadian ini terjadi pada 30 Agustus 2025, ketika rumah anggota DPR RI yang berlokasi di Jalan Karang Asem I, Kuningan, Jakarta menjadi sasaran penjarahan oleh sekelompok massa tak dikenal. Penjarahan adalah tindakan mengambil barang milik orang lain secara paksa, biasanya terjadi saat kondisi krisis seperti bencana alam atau kerusuhan sosial. Tindakan ini bisa dikategorikan sebagai anarkis karena bertujuan menguasai harta benda secara melawan hukum.
Aksi penjarahan ini dipicu oleh amarah masyarakat terhadap isu tunjangan rumah anggota DPR RI. Situasi semakin memanas setelah beredar video yang menunjukkan beberapa anggota DPR RI sedang berjoget di Sidang Tahunan MPR. Video tersebut dianggap tidak sensitif dengan penderitaan masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi.
Bukan hanya kehilangan barang berharga, Eko Patrio juga dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Kini, ia pasrah dengan karier politiknya. Eko mengatakan bahwa ia akan menyerahkan segalanya kepada partai politik yang kini menaunginya.
“Saya serahkan kepada partai politik aja,” ujarnya dalam wawancara yang dirilis di YouTube Intens Investigasi. Eko juga menyatakan bahwa kini fokus utamanya adalah keluarga. Ia ingin lebih dekat dengan istri dan anak-anaknya.
“Kini yang penting adalah saya dekat sama keluarga saya aja,” kata Eko. Ia juga menekankan bahwa prioritasnya saat ini adalah memperbaiki kondisi psikis keluarganya. Setelah insiden penjarahan tersebut, mental keluarga Eko terguncang.
“Saya sekarang ingin lebih memperbaiki psikologis anak-anak dan istri saya. Itu yang lebih penting,” tambahnya.
Soal karier politiknya, Eko mengaku pasrah. Ia menyerahkan semua pada keputusan ketua partainya. “Saya lillahi taala. Saya serahkan semuanya. Saya sebagai anggota dewan atau apa pun, saya serahkan kepada Ketum saya Pak Zulkifli Hasan.”
Eko Patrio, yang merupakan ayah tiga anak, menegaskan bahwa saat ini ia lebih fokus pada keluarga. Ia ingin lebih banyak waktu bersama istri dan anak-anaknya. Selain itu, ia juga ingin melakukan evaluasi diri untuk masa depan.
“Saya yang penting bagaimana kami sekeluarga akan mengevaluasi diri. Terus kalau bicara mau ngapain lagi, saya sekarang mau dekat sama keluarga aja dulu. Saya mau dekat sama anak dan istri. Lebih banyak berdoa bersama-sama dengan keluarga,” katanya.
Penjarahan Rumah Eko Patrio dan Kebijakan Pemaaafan
Rumah Eko Patrio merupakan salah satu dari beberapa kediaman anggota DPR RI yang menjadi sasaran perusakan dan penjarahan oleh massa tak dikenal pada 30 Agustus 2025. Insiden ini terjadi bersamaan dengan demonstrasi anarkis di sejumlah wilayah Indonesia. Demonstrasi ini dipicu oleh kematian pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan dalam rangkaian unjuk rasa “Bubarkan DPR” di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada 28 Agustus 2025.
Affan Kurniawan tewas terlindas kendaraan taktis saat melintas di tengah kericuhan demonstrasi yang dipicu oleh isu kenaikan tunjangan DPR dan tuntutan buruh. Peristiwa ini memicu gelombang protes lanjutan yang berujung pada aksi massa di berbagai titik, termasuk penyerangan terhadap properti milik pejabat negara.
Eko Patrio menunjukkan sikap memaafkan terhadap pelaku penjarahan. Pada Jumat malam, 12 September 2025, ia datang ke Polda Metro Jaya untuk mengajukan penangguhan penahanan terhadap salah satu pelaku penjarahan. Meskipun ada tujuh pelaku yang telah diamankan, Eko hanya mengajukan pembelaan khusus untuk salah satu pelaku bernama Rian.
“Iya. Ada tujuh pelaku. Tetapi saya konsen dengan Rian,” ujarnya. Eko menegaskan bahwa ia tidak ingin memperpanjang masalah dengan para pelaku lain dan lebih memilih menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
“Kalau yang lainnya sih saya sudahlah, memaafkan. Tapi semua tergantung Bapak Kepolisian,” tambahnya. Ia juga mengakui bahwa jumlah pelaku bisa bertambah seiring perkembangan penyelidikan polisi. Namun, ia tetap menyerahkan segalanya kepada pihak berwajib.